34. Papua: 12.14 WIT.
Baca juga: Fenomena Astronomis 2023: Gerhana Matahari Hibrida, Gerhana Bulan Penumbra, Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana Matahari Hibrid terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, seperti dijelaskan BMKG.
Sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
Sementara itu, di tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Sehingga Gerhana Matahari Hibrid terdiri dari dua tipe gerhana, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.
Terdapat tiga macam bayangan Bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin.
Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian.
Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Gerhana Matahari