TRIBUNNEWS.COM - Selasa (11/9/2018) esok, seluruh umat muslim akan menyambut tahun baru Islam 1440 Hijriyah.
Tahun baru Islam ini diperingati setiap tanggal 1 Muharram yang biasa disebut sebagai Bulan Suro oleh masyarakat Jawa.
Dalam Bahasa Arab, Muharram berarti haram.
Baca: Berlibur ke Singapura, Ini Reaksi Ashanty & Azriel Saat Nikmati Daging Seharga Rp 3 Juta
Maknanya pada bulan tersebut, umat Islam dilarang melakukan perbuatan dosa seperti peperangan.
Lantaran Muharram merupakan bulan yang suci.
Lalu apa saja amalan yang dianjurkan dalam bulan ini?
Berikut daftarnya yang dilansir Tribunnews.com dari laman dalamislam.com.
1. Menghindari Perbuatan Dzalim
Pertama adalah menghindari perbuatan dzalim.
Manusia dilarang berbuat dzalim terhadap dirinya maupun orang lain.
Sebab manusia yang gemar berbuat dzalim kelak akan mendapat siksa di dalam kubur maupun akhirat.
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “Maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.”(QS. at-Taubah: 36)
“ Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim. Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih. Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang muli.” (QS. Ash-Shuraa:39)
2. Melakukan Puasa
Selain menghindari perbuatan dzalim, kita juga dianjurkan melakukan puasa.
Ada beberapa puasa yang bisa dilakukan di Bulan Muharram ini.
Beberapa di antaranya adalah Puasa Assyuro, Puasa 9 Muharram dan Puasa 11 Muharram.
3. Memperbanyak Taubat
Amalan selanjutnya adalah bertaubat.
Memang tidak ada hadist khusus yang membahas taubat di bulan Muharram secara spesifik.
Namun di bulan ini kita dianjurkan untuk meningkatkan amalan shalih seperti bertaubat.
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri“. (QS. Al-Baqarah: 222)
4. Bersedekah
Terdapat beberapa hadist lemah (dhaif) yang mengutamakan bersedekah di bulan Muharram.
Hadist tersebut menyebutkan bahwa pahala bersedekah di Bulan Muharram sama dengan bersedekah selama setahun.
Meski demikian, hadist tersebut tidak memiliki kekuatan.
Serta terlepas dari halitu, sebaiknya kita tetap menjaga sedekah apapun bulan dan tahunnya.
5. Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim juga merupakan amalan yang dianjurkan.
Lantaran amalan ini memiliki banyak keutamaan.
Di antaranya mendekatkan diri dengan Rasul, membuka pintu surga, mempermudah datangnya rezeki dan bisa melunakkan hati yang keras.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy).
6. Menambah Belanja Keluarga
Menurut beberapa ulama, seperti Ibnu Nashiruddi, Al Hafidz Ibnu Hajar, Zainuddin Al-Iraqi dalam bulan Muharram (khususnya di hari asyuro) dianjurkan untuk menambah perbelanjaan pada keluarga.
Maksudnya adalah memenuhi segala kebutuhan rumah tangga secara lebih dari biasaya, namun tidak terlalu berlebihan.
Hal ini dapat melapangkan rezeki selama satu tahun berikutnya.
Namun, pendapat atau hadist tersebut dianggap lemah oleh mayoritas ulama.
7. Menyambung Silaturahmi
Beberapa ulama menganjurkan agar kita meningkatkan tali silaturahmi di Bulan Muharram.
Meski demikian tidak ada hadist shahih yang membahas amalan ini.
Silaturahmi hendaknya dilakukan terus selama masih hidup tanpa harus menunggu bulan Muharram ataupun hari raya.
8. Menjenguk Orang Sakit
Sebagian ulama berpendapat bahwa menjenguk orang sakit di bulan Muharram maka pahalanya sama dengan menjenguk semua umat di bumi.
Meski demikian, tidak ada hadist shahih yang membahas tentang hal tersebut.
9. Memperbanyak Dzikir
Amalan tahun baru islam berikutnya adalah dzikir.
Walau tidak ada dalil khusus, namun tidak ada salahnya kita melakukan dzikir di bulan Muharram.
Berdzikir dapat menambah pahala, mendamaikan hati serta mendekatkan diri dengan Tuhan.
10. Memperbanyak Selawat
Selain dzikir, amalan tahun baru islam selanjutnya adalah selawat.
Meski tak ada dalil ataupun hadist yang membahas tentang amalan ini.
Membaca selawat secara rutin dapat membantu kita memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhirat kelak.
11. Membaca Doa Awal Tahun
Sebagian ulama juga menganjurkan untuk membaca doa pada awal tahun Hijriyah, yakni di tanggal 1 Muharram. Bunyi bacaan doa tersebut yaitu:
“Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.”
12. Membaca Doa Akhir Tahun
Selain doa di awal tahun, ada juga doa akhir tahun yang dianjurkan oleh sebagian ulama.
Doa ini disarankan dibaca tiga kali saat akhir sore (mendekati maghrib).
Bunyi bacaan doa tersebut yaitu:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat da salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga da sahabat beliau. Yaa Allah ya Tuhanku, apa yang aku perbuat sepanjang tahun ini berupa perbuatan-perbuatan yang Engau larang aku melakukannya, sedang aku belum bertaubat dari padanya, dan Engkaupun telah menyayangiku setelah Engkaupun kuasa untuk menyiksaku, kemudian Engkau menyeruku untuk bertaubat dari padanya setelah aku bermaksiat kepada-Mu, maka ampunilah aku kerjakan di tahun ini, adalah berupa perbuatan yang Engkau ridhoi dan Engkau janjikan pahala atasnya. Dan aku memohon kepada-Mu wahai Tuhanku, wahai dzat Yang Maha Mulia, Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, agar Engau terima amalku ini, wahai Dzat Yang Maha Mulia. Semoga rahmat dan salam Alloh tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau”
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)