Gunung ini kembali meletus pada 16 September 2012 dan membuat statusnya naik dari waspada level 2 menjadi siaga level 3.
Lalu yang terbaru adalah letusan yang terjadi pada Kamis (4/10/2018).
4. Sejarah
Nama gunung ini diambil dari kata Kie Gam Lamo yang berarti negeri yang besar seperti dilansir Tribunnews.com dari wikipedia.
Gunung ini juga menjadi simbol kebesaran bangsa yang mendiami Pulau Ternate.
Letusannnya yang paling dahsyat dan menimbulkan korban jiwa terbanyak terjadi di tahun 1775.
Saking dahsyatnya, letusan Gamalama sampai melenyapkan sebuah desa bernama Soela Takomi beserta penduduknya yang jumlahnya diperkirakan mencapai 141 orang.
Letusan dahsyat ini juga menjadi awal dari munculnya danau bernama Tolire.
Terdiri dari dua danau bernama Tolihere besar dan Tolihere kecil yang jaraknya hanya sekitar 200 meter.
5. Tradisi
Aktivitas Gunung Gamalama yang terus berlanjut juga berpengaruh pada kebudayaan dan tradisi masyarakat setempat.
Salah satunya adalah tradisi Kololi Kie yang digelar setiap April dan ditampilkan dalam Festival Legu Gam.
Tradisi unik ini berupa ritual mengitari Gunung Gamalam sembari mengunjungi sejumlah tempat dan makam keramat.
Ritual turun-temurun ini bertujuan meminta perlindungan pada Tuhan Yang Maha Kuasa agar Gunung Gamalama tak meletus.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)