TRIBUNNEWS.COM - Guntur Romli memperingatkan pihak yang terlibat dalam kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet.
Kamis (4/10/2018) malam, Ratna Sarumpaet ditangkap saat berada di Bandara Soekarno-Hatta.
Kabar penangkapan Ratna ini membuat banyak pihak memberikan tanggapannya.
Satu di antaranya adalah juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Tim Kampanye Nasional Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Mohamad Guntur Romli.
Baca: Fakta-fakta Rencana Ratna Sarumpaet ke Chile, Dapat Uang Saku Rp 70 Juta dari Pemprov DKI Jakarta
Di hari yang sama, Guntur Romli mengucap syukur karena Ratna Sarumpaet telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangkat atas kasus penyebaran hoaks.
Ia juga meminta pihak-pihak lain yang terlibat 'berita heboh' Ratna untuk segera diusut.
"Alhamdulillah, @RatnaSpaet sudah tersangka dan ditahan, selanjutnya yang menyebarkan kebohongan dia di media sosial, media online, dan media elektronik @cumarachel @Dahnilanzar @fadlizon @hanumrais @sandiuno @prabowo dan lain-lain harus diusut."
Guntur Romli juga mengungkapkan lebih lanjut pendapatnya soal kasus Ratna Sarumpaet.
Ia mengingatkan bahwa Ratna tidak pernah secara langsung menyampaikan kebohongannya.
Melainkan pihak-pihak lain lewat media sosial, media online dan elektronik.
Guntur Romli menyebut pihak-pihak yang menyebarkan kabar bohong tersebut adalah Rachel Maryam, Fadli Zon, Nanik S Deyang, Dahnil Anzar, Hanum Rais, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, Guntur Romli juga menyebut Prabowo tidak cerdas karena tak meminta Ratna menyampaikan sendiri kabar ia menjadi korban pemukulan.
Baca: Ratna Sarumpaet Ajukan Permohonan ke Chile pada Pemprov DKI Jakarta sejak Januari 2018
"Kalau @prabowo cerdas, harusnya yang menyampaikan informasi dan testimoni di konferensi pers adalah @RatnaSpaet sendiri.
Ini jaga-jaga kalau ada apa-apa di kemudian hari (dan terbukti ternyata HOAX).