News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Ratna Sarumpaet

Soal Kasus Ratna Sarumpaet, Guntur Romli Peringatkan Pihak yang Terlibat, Fadli Zon hingga Prabowo

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guntur Romli memperingatkan pihak yang terlibat dalam kasus Ratna Sarumpaet.

TRIBUNNEWS.COM - Guntur Romli memperingatkan pihak yang terlibat dalam kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet.

Kamis (4/10/2018) malam, Ratna Sarumpaet ditangkap saat berada di Bandara Soekarno-Hatta.

Kabar penangkapan Ratna ini membuat banyak pihak memberikan tanggapannya.

Satu di antaranya adalah juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Tim Kampanye Nasional Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Mohamad Guntur Romli.

Baca: Fakta-fakta Rencana Ratna Sarumpaet ke Chile, Dapat Uang Saku Rp 70 Juta dari Pemprov DKI Jakarta

Di hari yang sama, Guntur Romli mengucap syukur karena Ratna Sarumpaet telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangkat atas kasus penyebaran hoaks.

Ia juga meminta pihak-pihak lain yang terlibat 'berita heboh' Ratna untuk segera diusut.

"Alhamdulillah, @RatnaSpaet sudah tersangka dan ditahan, selanjutnya yang menyebarkan kebohongan dia di media sosial, media online, dan media elektronik @cumarachel @Dahnilanzar @fadlizon @hanumrais @sandiuno @prabowo dan lain-lain harus diusut."

Guntur Romli juga mengungkapkan lebih lanjut pendapatnya soal kasus Ratna Sarumpaet.

Ia mengingatkan bahwa Ratna tidak pernah secara langsung menyampaikan kebohongannya.

Melainkan pihak-pihak lain lewat media sosial, media online dan elektronik.

Guntur Romli menyebut pihak-pihak yang menyebarkan kabar bohong tersebut adalah Rachel Maryam, Fadli Zon, Nanik S Deyang, Dahnil Anzar, Hanum Rais, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto.

Tak hanya itu, Guntur Romli juga menyebut Prabowo tidak cerdas karena tak meminta Ratna menyampaikan sendiri kabar ia menjadi korban pemukulan.

Baca: Ratna Sarumpaet Ajukan Permohonan ke Chile pada Pemprov DKI Jakarta sejak Januari 2018

"Kalau @prabowo cerdas, harusnya yang menyampaikan informasi dan testimoni di konferensi pers adalah @RatnaSpaet sendiri.

Ini jaga-jaga kalau ada apa-apa di kemudian hari (dan terbukti ternyata HOAX).

Karena nggak cerdas @prabowo sekarang tidak bisa ngeles dari delik penyebaran HOAX."

"@prabowo nggak bisa ngeles dibohongi oleh @RatnaSpaet, karena Ratna membohonginya di ruang terbatas dan mungkin secara personal.

Prabowo bisa kena delik penyebaran HOAX karena dia yang menyampaikan di media televisi.

Dari orang yang dibohongi menjadi orang yang menyebarkan kebohongan."

Guntur Romli juga menyebut pelaku penyebaran hoaks tidak hanya satu orang saja, Ratna Sarumpaet, melainkan semua pihak yang menuliskan di media sosial dan memberikan pernyataan.

Ia menambahkan pihak-pihak tersebut bisa terjerat UU ITE.

Baca: Ratna Sarumpaet Ditangkap, Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto Lakukan Hal Ini pada Instagram Mereka

"Yang jelas dugaan kuat, @cumarachel @fadlizon @Dahnilanzar Nanik S Deyang, @hanumrais @sandiuno @prabowo dan lain-lain bisa masuk delik penyebaran HOAX di media elektronik (UU ITE) karena @RatnaSpaet tidak pernah sampaikan kebohongannya di media elektronik."

Guntur Romli berharap kasus hoaks pemberitaan Ratna Sarumpaet tak hanya berhenti di aktivis ini.

Ia berharap polisi untuk mengusut tuntas dan memeriksa semua pihak yang diduga kuat terlibat dalam pembuatan dan penyebaran hoaks.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini