"Justru lewat pertemuan tersebut, Indonesia dapat menunjukkan pada dunia, ini adalah cara kita (Indonesia) untuk pulih dari bencana."
"Dan dunia akan simpati, 'kami boleh dong bantuin,' 'kami kepengen bantuin,'" kata Sri Mulyani.
Menurutnya, hal tersebut sangat bagus lantaran Indonesia pun akan selalu membantu bila ada negara yang terkena bencana.
Bila dunia internasional ikut membantu, kata Sri Mulyani, itu akan lebih baik.
Lewat pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia itu, Sri Mulyani juga ingin membawa satu topik penting untuk Indonesia.
Yaitu mengenai pengelolaan bencana dan pembiayaannya atau Disaster Risk Management dan Financing.
"Jadi kita masukkan dalam voyage (Voyage to Indonesia/VTI) dan saya ingin di Bali, ini jadi satu event yang penting," lanjutnya.
Dalam hal ini, negara-negara rawan bencana akan saling bertukar pikiran dan belajar dalam pertemuan tersebut.
Pasalnya, pertemuan ini akan mendatangkan tenaga ahli, industri asuransi.
"Kita akan berbicara di antara para menteri keuangan, lembaga multilateral."
"Karena ini masalah mengelola risiko dan bagaimana risiko itu dipetakan, distrukturkan, kemudian dibiayai, di-cover. Itu semua adalah yang kita ingin belajar dan ingin saya kembangkan," pungkas Sri Mulyani.
Masalah penanganan bencana menjadi pembahasan yang akan diangkat Indonesia dalam IMF-Worldbank Group Annual Meetings 2018 bersama dengan 189 negara lainnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)