News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulteng

Pascagempa di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sutopo: Beredar Hoax Foto-Video Jalan Terbelah

Penulis: Sri Juliati
Editor: Suut Amdani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa dengan magnitudo di atas 4 SR, terjadi di Kabupaten Bulukumba sekitar 150 kilometer selatan Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (7/10/2018).

TRIBUNNEWS.COM - Pasca gempa yang kembali mengguncang Palu, Sulawesi Tengah dan Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (7/10/2018) dan Senin (9/10/2018), banyak beredar hoax.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengimbau warga tetap tenang.

Sutopo menjelaskan, hoax itu beredar usai Bulukumba dilanda gempa bermagnitudo 4,8, Minggu (7/10/2018) pukul 04.15 WIB dan Palu kembali diguncang gempat berkekuatan 5,2 SR, Senin (9/10/2018) pukul 04.15 WIB sehingga meresahkan masyarakat.

Baca: 15 Kali Gempa Mengguncang Bulukumba, Selayar, dan Bantaeng dalam Dua Hari Terakhir

Gempa yang terjadi di Palu dirasakan kuat selama sekitar 5 detik dan masyarakat setempat sempat panik.

Sayangnya, oleh oknum tak bertanggungjawab, disebarkan video dan foto-foto di media sosial bila kedua gempa itu menyebabkan jalan terbelah, rumah hancur, dan kepanikan luar biasa.

"Faktanya, kedua gempa tidak menimbulkan dampak merusak dan korban jiwa," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/10/2018).

Baca: Gempa 5,2 SR Guncang Palu

Rupanya, video dan foto tersebut adalah dokumentasi dampak gempa berkekuatan 7,4 di Donggala yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) sore.

"Jika gempanya kecil pasti tidak menimbulkan dampak," lanjut Sutopo.

Menurut Sutopo, hampir setiap hari gempa mengguncang Indonesia.

Baca: Sutopo Purwo Nugroho : Daerah Terdampak Gempa Palu Bakal Dibangun Memory Park

Bahkan rata-rata 5.000 hingga 6.000 kali kejadian gempa dalam setahun di Indonesia.

"Jadi jangan terlalu takut dan berpikir negatif saat mendengar adanya informasi gempa,"

Pasalnya, BNPB dan BMKG pasti menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat.

Dilansir TribunTimur.com, berdasarkan informasi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar gempa itu tidak menimbulkan tsunami.

Gempa terjadi sekitar pertama terjadi pukul 14:40:32 Wita pada posisi 5.70 LS- 120.67 BT sekitar 59 kim Barat laut Tenggara Bulukumba.

Itu merupakan gempa yang kelima belas kali dalam dua hari terakhir melanda wilayah Sulawesi Selatan.

Wilayah Bulukumba sebanyak 11 kali, dan sisanya berada di mengguncang daerah Selayar dan Bantaeng.

"Dari kemarin memang sensor kami mendeteksi aktivitas seismis di sekitar Bulukumba, Selayar dan Bantaeng," kata Prakirawan BMKG wilayah IV, Kaharuddin.

Kaharuddin menyebut gempa mengguncang tiga daerah itu sebanyak 15 kali dengan kekuatan magnitudo 2.3 SR - 4.8 SR.

"Terakhir (kemarin) pukul 18.00 Wita yang dirasakan di sana," ujarnya.

Gempa ini dirasakan di Bulukumba, Selayar dan Bantaeng dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI)).

Guncangan ini disebut gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Walanae.

Kaharuddin memprediksi gempa ini masih berpotensi terjadi di Sulsel.

"Diharapkan sih tidak memicu gempa yg lebih besar lagi. Tapi kita harus tetap mewaspadai hal tersebut. Dengan kekuatan demikian M 2.3 - M 4.8 tdk memicu terjadinya gel tsunami," tuturnya.(*)

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini