Begitu sampai di rumah nenek Minah, Juned langsung memberi tahu sang nenek kalau ia baru saja bertemu bapaknya dengan seorang wanita tanpa mengetahui kalau ibunya berada di dalam sedang sakit.
Mengetahui ibunya sakit, Juned membuka celengan dan menyuruh neneknya membawa ibunya berobat.
Malamnya Juned pergi ke kontrakan sang bapak untuk memberitahu kalau ia dan neneknya akan pindah ke desa.
Juned juga meminta uang ganti pada bapaknya karena uangnya dipakai untuk berobat sang ibu.
Sekali waktu, Efendi mengajak anak-anaknya untuk berlibur ke Dunia Fantasi dan bermain-main, tetapi tanpa kehadiran Juned.
Begitu pulang dari jalan-jalan, Efendi membagi-bagikan hadiah pada anak-anaknya, juga uang untuk nenek.
Hadiah Efendi untuk Juned tidak jadi diberikan karena Juned belum pulang sehingga hadiah itu dibawa pulang kembali oleh Efendi untuk disimpan dan diberikan langsung pada Juned.
Begitu Subuh tiba, Nenek Minah bersiap-siap menuju stasiun setelah sebelumnya berpamitan pada Pak Haji, pemilik kontrakan.
Efendi menyusul ke rumah kontrakan Nenek Minah dan hanya bertemu dengan Pak Haji.
Akhirnya dengan memacu mobilnya, Efendi menyusul ke stasiun.
Sementara di gerbong kereta, Juned masih uring-uringan karena belum diberi hadiah oleh bapaknya.
Juned menunggu-nunggu bapaknya yang tidak datang-datang hingga akhirnya dengan setengah terpaksa Juned naik kereta.
Begitu kereta berjalan pelan, Efendi telah sampai di stasiun dan langsung mengejar untuk memberikan hadiah Juned lewat jendela.
Akan tetapi kereta yang telah berjalan dan besarnya bungkusan yang diberikan tidak bisa masuk lewat jendela.