Tak berselang lama, jenazah almarhumah dishalatkan di Masjid Al Hidayah untuk kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berjarak lebih kurang 500 meter dari rumah duka.
Terkait pemakaman Jannatun, sebuah video yang beredar di media sosial menuai pujian dari warganet.
Dalam video itu, orang-orang yang melintas di depan rumah duka Jannatun terlihat menuntun sepeda motor mereka.
Hal itu sebagai bentuk sempati dan penghormatan untuk almarhumah Jannatun dan keluarga yang ditinggalkan.
Video tersebut diunggah oleh akun Bahana Patria, Kamis (2/11/2018).
"Kenapa semua orang menuntun sepeda motornya ya? " tanya saya kepada teman. " itu sebagai penghormatan sekaligus menunjukkan empati atas duka dr pemilik rumah" jawab teman saya. Sy sendiri kaget melihat kejadian tersbut. Padahal waktu itu sedang jam orang berangkat kerja.
Dan saya melihat keheningan dalam pagi yang ramai. Mereka seolah merapal doa2 yg ditujukan kepada pemilik rumah agar diberi kesabaran dalam menerima cobaan.
Di tempat itulah di Desa suruh, kecamatan Sukodono, Sidoarjo, seorang korban musibah Lion air Jannatun Shintya Dewi tinggal. Perempuan usia 24 Tahun tersebut merupakan korban pertama tg berhasil diidentifikasi untuk kemudian diserahkan ke keluarganya.
"Masih ada Indonesia rupanya" pikir saya bangga," tulis Bahana Patria.
Hingga berita ini ditulis, postingan ini sudah dibagikan 7.890 kali dan dikomentari lebih dari 1.800 warganet.
(Tribunnews.com/Daryono/TribunJatim)