News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tren Remaja Minum Air Rebusan Pembalut, Ini Kandungan Zat Kimia yang Ada di Dalamnya

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI pembalut - Tengah marak tren minum air rebusan pembalut di kalangan remaja, ini kandungan zat kimia di dalamnya.

Tren remaja minum air rebusan pembalut tengah menjadi perbincangan, ini kandungan zat kimia dalam pembalut wanita.

TRIBUNNEWS.COM - Saat ini tengah marak tren minum air rebusan pembalut di kalangan remaja untuk membuat mereka fly.

Tren inipun menjadi sorotan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Kasus remaja minum air rebusan pembalut sendiri bukanlah hal baru.

"Pada saat kami tangani kasus penyalahgunaan PCC, 2017 lalu juga sudah kita temui, namun jumlahnya relatif kecil," ujar Sitty Hikmawatty, Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA, saat dikonfirmasi Tribunnews, Kamis (8/11/2018).

Baca: Tren Mabuk Air Rebusan Pembalut, KPAI: Berawal Dorongan Ekonomi

Lantas zat kimia apa saja yang terkandung dalam pembalut wanita?

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pernah melakukan penelitian pada 2015 lalu soal produk pembalut dan pantyliner yang beredar di pasaran.

Diungkapkan di situs resmi YLKI, pengujian ini dilakukan menggunakan sampel yang diperoleh dari ritel dengan menggunakan metode Spektrofotometri.

Hasilnya, hampir semua produk pembalut dan pantyliner mengandung klorin.

"Dari hasil pengujian YLKI 9 merek pembalut dan 7 merek pentyliner semua mengandung klorin dengan rentang 5 s/d 55 ppm.

Kandungan klor yang paling tinggi (54.73 ppm) pada merek Charm dan pada pantyliner kandungan
klor tertinggi pada merek V Class (14,68 ppm), sedangkan kandungan terendah pada pembalut Softness standard Jumbo Pac (6.05 ppm) dan pantyliner Laurier Active Fit (5.87 ppm).

Tidak hanya uji lab kami juga menganalisa label produk pembalut dan pantyliner, data menunjukan sebagian besar (52%) produk tidak mencantumkan komposisi pada kemasan produk dan sebagian besar (57%) produk tidak mencantumkan tanggal daluarsa dan dari hasil pengujian serta analisa label bahwa pembalut dan pantyliner yang berasal dari kertas memiliki kadar klorin lebih tinggi dibandingkan yang berasal dari kapas," bunyi hasil pengujian yang disiarkan melalui siaran pers pada 2015 lalu.

Bukan hanya klorin, pembalut juga ternyata mengandung bahan lainnya, seperti bubuk Sodium Polyacrylate.

Bubuk ini berguna untuk menyerap cairan.

Sodium Polyacrylate memiliki kemampuan menyerap cairan sebanyak 200 hingga 300 kali massa dalam air.

Baca: KPAI Soroti Tren Anak-anak Minum Rebusan Pembalut Biar Nge-fly

Selain dalam pembalut, Sodium Polyacrylate juga digunakan dalam bahan pembersih dan deterjen karena memiliki kemampuan mengikat elemen air keras, seperti kalsium dan magnesium.

Berdasarkan penjelasan Sitty, tren minum air rebusan pembalut awalnya dilakukan secara coba-coba.

"Jadi kalau kita mengenal beberapa golongan Psikotropika diluar Narkoba, maka beberapa zat "temuan" para remaja ini termasuk kelompok eksperimen psikotropika," kata Sitty.

Dilansir Tribunnews dari Tribun Jateng, BNN Jawa Tengah mengungkakan tren minum air rebusan pembalut ini terjadi di beberapa kota dan kabupaten Jawa Tengah.

Sejumlah remaja yang mayoritas berusia 13-16 tahun dilaporkan menjadi 'pengguna' tren ini.

Kepala Bidang Pemberantasan BNN Jawa tengah, AKBP Suprinarto menjelaskan tren minum air rebusan pembalut ditemui di berbagai daerah di Grobogan, Kudus, Pati, Rembang, dan Kota Semarang bagian Timur.

Suprinarto menambahkan hingga saat ini ia belum bisa menindaklanjuti kejadian tersebut karena tidak ada dasar hukumnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini