TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut, sekitar 100 ribu formasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) belum terpenuhi.
Jusuf Kalla sebut hal ini disebabkan karena hanya 8 persen peserta yang lolos dalam tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dalam penerimaan CPNS 2018.
Menurut Jusuf Kalla saat ditemui pada Kamis (15/11/2018), hal ini menunjukkan skill pekerja di Indonesia masih bermasalah dan harus ditingkatkan.
"Saya baru terima laporan dari Menteri PAN-RB tadi pagi tentang hasil ujian masuk PNS," sebut Kalla melansir dari Kompas.com, Jumat (16/11/2018).
Baca: Mahkamah Agung/MA Umumkan Tunda Pengumuman Hasil SKD CPNS 2018, Pantau Link Ini
"Dari 4 juta yang melamar, yang sesuai SDM yang boleh ikut ujian 1,8 juta orang," tambahnya.
"Dari total itu, hanya 8 persen yang bisa lulus. Itu kurang lebih 100 ribu. Padahal kita butuh 200 ribu," ujar Kalla.
Menurut Kalla, para CPNS yang nantinya akan diterima harus diberikan pelatihan agar terbiasa mengikuti perkembangan teknologi.
Alasannya, saat ini perkembangan teknologi sangat pesat sehingga perlu diimbangi dengan SDM yang mumpuni.
Baca: BKN Bongkar Tidak Ada Passing Grade untuk SKB CPNS 2018
"Artinya, bukan hanya (pengembangan) teknologi tetapi juga mendidik orang untuk bisa ikuti ini (perkembangan teknologi)," ucap Kalla.
"Intisarinya teknologi yang maju enggak bisa dihentikan," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin menyatakan jika tak ada ujian ulang meski banyak CPNS 2018 yang tak lolos.
Dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com, Syafruddin menyebut jika diulang tidak ada anggaran yang bisa dipakai untuk melakukan tes pengulangan.
Baca: Jawaban BKN tentang Kriteria Kelulusan Tes Seleksi Kompetensi Dasar/SKD CPNS 2018
"Diulang enggak ada uangnya, (tidak ada) anggarannya," ucap Syafruddin, Rabu (14/11/2018).
Syafruddin memastikan akan membuat kebijakan baru untuk mengantisipasi banyaknya CPNS 2018 yang tak lolos dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
(Tribunnews.com/Whiesa)