TRIBUNNEWS.COM - Meski menjadi bahasa nasional, banyak pengguna Bahasa Indonesia yang salah dalam menuliskan ejaannya.
Satu kesalahan yag masih sering dilakukan adalah penulisan 'di', dipisah atau digabung?
Berikut beberapa kesalahan penulisan ejaan bahasa Indonisia yang sering ditemui.
Baca: Hujan Lebat 5 Hari ke Depan, BMKG Imbau Warga Waspada Potensi Bencana di Jawa, Bali, NTT, NTB
1. Penulisan 'di', dipisah atau digabung?
Agaknya banyak pengguna bahasa Indonesia yang kesulitan untuk membedakan 'di' sebagai kata depan dan 'di' sebagai afiks (imbuhan).
Penggunaan 'di' sebagai kata depan penulisannya dipisah.
Contoh: "Saya tinggal di Jakarta."
Penggunaan di- sebagai afiks (imbuhan) penulisannya digabung.
Contoh: "Buku itu dibeli dari toko buku Gramedia."
Banyak orang yang membedakan pengguanaan itu dengan pedoman bahwa 'di' yang dipisah digunakan untuk menunjukkan tempat.
Dan menganggap bahwa, selain kata yang menunjukkan tempat, 'di' selalu digabung.
Namun, tidak hanya itu, 'di' juga bisa dituliskan di depan kata yang menunjukkan waktu dan sebagainya.
Misal, "Saya pergi berbelanja di hari Sabtu."
'Di' yang digunakan sebagai kata depan untuk menunjukkan tempat selalu dipisah.