"Terkesan bukan seorang pendakwah tapi lebih ke timses pasangan calon lain menyerang Presiden Jokowi."
"Ini juga kemudian menjadi tidak sejuk," kata Muannas Alaidid, dikutip dari Tribunwow pada Minggu (2/12/2018).
2.Sikap Habib Bahar: Saya Tidak Akan Minta Maaf
Habib Bahar bin Smith hadir dalam acara Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
Setelah menghadiri Reuni Akbar 212, Bahar bin Smith menyampaikan alasan kenapa ia memojokkan Jokowi dalam sebuah pidato.
“Saya sampaikan kenapa saya berkata seperti itu karena kita lihat dalam peristiwa 4 November 2016 para ulama dan habaib diberondong gas air mata, tapi Presiden malah kabur,” ucapnya.
“Kalian yang melaporkan saya, jika hal itu akhirnya dianggap kesalahan maka saya tidak akan minta maaf, lebih baik saya busuk di dalam penjara."
"Kalau saya ditangkap berjanjilah rekan-rekan untuk tidak memadamkan api perjuangan,” kata Bahar bin Smith saat dilansir dari Tribunnews.com pada Minggu (2/12/2018).
3. Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Mengutuk Ucapan habib Bahar
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko menyatakan dukungannya kepada tindakan pelaporan kepada Habib Bahar bin Smith yang diduga melakukan ujaran kebencian dengan objek Presiden Joko Widodo di dalam sebuah ceramah.
“Iya dong, bahkan pelaporan itu harus dilaporkan, tutur kata dan perilaku ulama seharusnya menjadi panutan, tidak seharusnya seorang ulama berbicara seperti itu,” ucap Moeldoko ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).
Baca: Dilaporkan ke Polisi karena Dianggap Hina Jokowi dalam Ceramah, Ini Sosok Habib Bahar
Moeldoko mengutuk apa yang diucapkan Habib Bahar bin Smith yaitu menyebut Presiden Jokowi seperti banci.
“Saya secara pribadi mengutuk ucapan itu, saya juga jadi tidak memiliki rasa hormat kepada beliau akibat ucapannya,” tegas Moeldoko saat dilansir dari Tribunnews.com pada Minggu (2/12/2018).
Moeldoko juga mengaku telah melihat secara langsung rekaman ceramah Habib bahar bin Smith itu.