"Bukan mencaci maki yang bernada kebencian," ujar Ace, Jumat, (30/11/2018) saat dilansir dari Tribunnews.com.
Menurutnya di Indonesia ini orang dijamin kebebasan berpendapat termasuk mengkritik presiden.
Tetapi, harus menggunakan bahasa yang baik, bukan dengan caci maki.
Baca: Habib Bahar Akui Perbuatannya Lakukan Sweeping Salah
"Kita boleh mengkritik sama Presiden Jokowi karena itu bagian dari hak setiap warga negara."
"Tetapi menggunakan kata-kata yang tak etis dan tak sopan bukan akhlakul karimah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. "
"Apalagi hal itu dilontarkan oleh seseorang yang mengaku keturunan Nabi, seorang Habib," katanya.
Ace mendukung adanya pelaporan terhadap Habib Bahar.
Menurutnya, Indonesia adalah negara hukum yang semuanya harus diselesaikan dengan proses hukum.
6. Sikap Ketua Komisi Dakwah MUI
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis turut memberikan komentar terkait pelaporan Habib Bahar bin Smith ke polisi saat dilansir dari Tribunwow pada Minggu (2/12/2018) .
Cholil Nafis mengimbau semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu saat di tahun politik seperti ini.
Hal itu disampaikan Cholil Nafis saat menjadi narasumber acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang diunggah di YouTube, Kamis (29/11/2018).
"Tahun politik seperti sekarang, memang kita untuk menyampaikan sesuatu lebih berhati-hati."
"Ketika menyinggung perasaan, persoalan politik itu acapkali menjadi letupan karena akan mengurangi elektabilitas dari kelompok tertentu," ujar Cholil Nafis.
Baca: Habib Bahar Juga Terlibat Kasus Mbah Priok
"Bahkan sekarang ini, kalau kita tidak mendukung kelompok tertentu, dianggap kelompok sebelah kita ini, jadi memang sekarang menjadi di tengah agak sulit, di tahun politik kita harus lebih berhati-hati," kata dia menambahkan.
Oleh karena itu dirinya mengimbau kepada penceramah untuk selalu mengikuti pedoman yang telah dikeluarkan oleh MUI.
7. Awal Kehidupan
Bahar bin Smith atau yang lebih dikenal dengan nama Habib Bahar lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 23 Juli 1985 merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara.
Bahar berasal dari keluarga Arab Hadhrami (sekelompok penduduk nomaden yang berasal dari Hadhramaut, Yaman) golongan Alawiyyin (kelompok yang memiliki keterkaitan darah dengan Nabi Muhammad).
Baca: Kepala Kantor Staf Kepresidenan Dukung Pelaporan Habib Bahar bin Smith
Pada tahun 2009, Bahar menikahi Fadlun Faisal Balghoits.
Dalam pernikahan tersebut, Bahar dikaruniai empat anak.
8. Pendiri Majelis Pembela Rasulullah
Habib Bahar bin Smith merupakan pendiri dan pemimpin Majelis Pembela Rasulullah sejak tahun 2007.
Habib Bahar memiliki kantor yang berpusat di Pondok Aren, Tangerang Selatan dan memiliki pengikut mencapai ratusan orang.
Baca: Habib Bahar Akui Perbuatannya Lakukan Sweeping Salah
Bersama para anggota Majelis Pembela Rasulullah, Bahar kerap melakukan aksi razia dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan di Jakarta.
Aksinya yang paling menonjol adalah ketika dia menggerakkan sekitar 150 jemaah Majelis Pembela Rasulullah pada Ramadan tahun 2012, untuk melakukan razia di Cafe De Most Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
9. Organ Sayap PDI-P Kritik Ceramah Habib Bahar
Dalam ceramahnya, Habib Bahar juga kerap menyebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah sarang Partai Komunis Indonesia (PKI).
Terkait hal tersebut, organisasi sayap Islam PDIP, Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi) mengkritik pernyataan Bahar tersebut.
Bamusi menyindir, Habib Bahar kurang bacaan dan literatur, serta tuduhan yang dilontarkannya kepada PDIP tanpa tabayun tersebut telah menjadi fitnah dan merusak citra penceramah agama.
Baca: Habib Bahar Juga Terlibat Kasus Mbah Priok
10. Dalam video ceramahnya yang beredar, Habib Bahar menyebut Jokowi Banci
Pada 28 November 2018, video ceramah Habib Bahar viral di media sosial.
Baca: Habib Bahar Pernah Serang Jemaah Ahmadiyah di Kebayoran Lama
Di tengah proses pilpres 2019 yang panas, Bahar berkata, Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang adalah kader PDIP, sebagai pengkhianat bangsa, negara, dan rakyat.
Ia juga menyebut Jokowi sebagai banci dalam video yang viral tersebut.
"Kalau ketemu Jokowi kamu buka celananya, jangan-jangan haid Jokowi itu, seperti banci," ucap Bahar dalam video tersebut.
Bahar dilaporkan ke kepolisian atas dugaan ujaran kebencian.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)