"Di Manado, Bahar punya banyak teman orang Kristen. Teman pendetanya juga banyak. Di belakang rumah kami ada gereja. Bahar dulunya sering bermain sekitar situ," kata Habib Husein.
Habib Husein juga menuturkan, jika pulang ke Manado, Habib Bahar kerap menghabiskan waktunya di Karame serta di Desa Tumbak, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, daerah asal ibunya.
"Alih-alih melakukan tindakan provokatif, ia malah bersilaturahmi dengan warga sekitar termasuk teman lama," kata Habib Husein.
3. Berteman dengan lintas agama
Habib Bahar memiliki banyak teman dari berbagai golongan dan lintas agama.
"Salah satunya petinggi Polri marga Lasut, kami bahkan mau reunian," kisah dia.
Habib Husein bercerita, saat Habib Bahar dihadang pada 16 Oktober lalu, banyak rekan-rekannya yang beragama Kristen meneleponnya.
"Mereka mengkhawatirkan keselamatan kami," sambung Habib Husein.
Sebelumnya Habib Bahar dilaporkan oleh Cyber Indonesia dengan tuduhan ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo.
Polisi sudah menetepkannya sebagai tersangka, tetapi tidak ditahan karena Habib Bahar bertindak kooperatif.
Bahar dijerat dengan sangkaan berlapis, yaitu Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b angka 1 Undang-Undang 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, Pasal 45 ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 1 Tahun 2008 tentang ITE, serta Pasal 207 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.
(Tribunnews.com/Vebri)