TRIBUNNEWS.COM - Nama Maimon Herawati saat ini memang tengah menjadi perbincangan publik.
Pasalnya ia adalah penggagas petisi berjudul 'Hentkan Iklan Blackpink Shopee' yang viral di media sosial.
Jika menonton televisi baru-baru ini, mungkin pernah melihat iklan milik e-commerce raksasa Shopee yang menampilkan girlband asal Korea Selatan, BLACKPINK.
Ia membuat petisi ini karena merasa iklan yang dibintangi BLACKPINK tidak pantas ditonton di televisi Indonesia, terutama untuk anak-anak.
Diketahui, dalam iklan tersebut para member BLACKPINK menampilkan lagu 'Du Ddu Du Ddu' bersama jingle Shopee.
Baca: Kommas HAM: Setiap Tahun, 50% Pengaduan Ditujukan ke Kepolisian
Mereka bernyanyi sambil menari dengan menggunakan rok mini.
Hal inilah yang membuat Maimon Herawati memprakarsai petisi agar iklannya dihapus.
Maimon menghimbau Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar iklan ini ditarik dan meminta para orangtua di Indonesia untuk memboikot Shopee melalui petisi di Change.org.
"Sekelompok wanita mengenakan pakaian minim yang hampir tidak menutupi aurat mereka, jenis pesan apa yang kita tanamkan ke jiwa murni?" tulis Maimon dalam petisinya.
Maimon menuduh iklan tersebut sering muncul selama siaran program anak-anak berlangsung.
Ia meminta KPI dan Shopee untuk menghentikan penyiaran iklan yang dianggap vulgar ini di media sosial juga.
Fenomena inilah yang membuat nama Maimon menjadi perbincangan publik.
Tak banyak yang mengetahui, sosok Maimon Herawati itu adalah seorang dosen jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (UNPAD).
Hal ini tertulis di laman Twitter dan Facebook pribadi Maimon Herawati.
Ditelusuri melalui laman Facebook-nya, Maimon Herawati juga pernah menempuh pendidikan di beberapa tempat seperti di UNPAD, Abertay University, dan juga Newcastle University.
Masih menelusuri laman Facebook-nya, setelah namanya menjadi perbincangan, Maimon Herawati pun mengaku dirinya tidak memiliki akun Instagram dan juga televisi.
Kedua hal ini ia ungkapkan melalui status Facebook yang ia tulis.
Ia mengaku tidak ada akun Instagram yang ia kelola lagi karena akun lama sudah hilang pada Selasa (11/12/2018).
Sementara itu, pengakuannya tidak memiliki televisi ia tulis pada Minggu (9/12/2018) di laman Facebook-nya.
Tak hanya itu, ia juga mengaku tidak pergi ke bioskop, namun tetap menggunakan internet untuk memberikan tontonan bagi anak-anaknya.
"Rata-rata penggemar Kpop yang komplen ke nomor wa saya tidak membaca dengan utuh posting terkait iklan Blackpink Shopee. Mereka kemudian menuduh secara menyedihkan. Sedih karena tuduhan itu menunjukkan kemampuan baca yang minim.
Sekali lagi ya, SAYA TIDAK MEMILIKI TIVI. Jadi, berulang-ulang Anda-anda semua nyiinyir komen tentang sinetron bla bla, dan menuduh saya sebagai penggemar sinetron India (karena suka jadi tidak dipetisi, kata Anda), Anda sangat salah.
Ada yang mengaitkan dengan bioskop pula. Apa saya tidak seharusnya bikin petisi menutup bioskop, usulnya.
Karena tidak punya tivi, saya tidak kenal sinetron yang Anda tulis. Saya tahu iklan Blackpink Shoppee dalam program anak-anak ini karena ada alumni Jurnalistik yang kontak dan minta saya memperhatikan isu ini.
Kami sekeluarga juga tidak ke bioskop. Clear ya?
Kering banget ya, nggak punya tivi, nggak ke bioskop. Komen berikutnya mungkin demikian.
Ada internet yaw. Mana-mana konten yang baik, suami biasanya sudah punya di laptopnya dan anak-anak biasa nobar di laptop suami.
Tontonan anak saya beragam. Mulai dari Winnie the Pooh, sampai Muhammad the Last Prophet. Mulai dari Highlight Match of the Day -maklum Fans Toon United forevar- sampai....London end of year firework aja ada. BBC planet series, sampai chemistry lesson. Lengkap.
Ada yang mengusulkan saya membawa anak-anak saya main di luar biar nggak nonton tivi aja.
Asbun lu. Dah jelas nggak ada tivi.
Tapi ngajak anak main...biasa kami -saya dan suami- lakukan. Saya berusaha mencari momen spesial dengan anak karena bonding ortu-anak adalah benteng moral yang terbaik. Selain family group travel, saya berusaha ada momen khusus dengan tiap anak. Baru kemarin saya bawa hanya Bungsu saja main di wahana. Beberapa waktu lalu, walau anak saya tidak suka anime dsb- saya membawa anak gadis menemani saya ke Jepang, mengamati budaya.
Saya juga sangat biasa melibatkan mereka dalam kerja-kerja kemanusiaan. Yang bagian ini sih nggak usah ditulis ya. Panjang soalnya.
Intinya, our lives are great, (alhamdulillah because of Allah), so thank you for all your concern and suggestions." tulis Maimon Herawati.
Tak berhenti sampai di situ, ternyata BLACKPINK bukanlah girlband pertama yang ia buatkan petisi online.
Namun, ia juga pernah membuat petisi untuk menolak penampilan SNSD di acara Countdown Asian Games 2018.
Baca: Muncul Petisi Cekal Iklan BLACKPINK, Akun Sosmed Ini Dipenuhi Serangan Penggemar KPop
Diketahui, saat itu SNSD memang diundang untuk mengisi acara untuk countdown sebelum Asian Games yang juga bertepatan dengan Kemerdekaan RI.
Maimon mmebuat petisi menolak SNSD hadir dalam Syukuran Kemerdekaan RI.
Baca: Baru 2 Jam Dibuka, Tiket Konser BLACKPINK Sudah Ludes Terjual, hanya Tersisa 5 Kategori Ini
Namun petisi ini tidak seviral petisi yang ia buat untuk memboikot iklan BLACKPINK.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)