Beberapa alat berat hingga juga terdapat beberapa lampu tambahan yang juga digunakan untuk menambah penerangan lokasi.
2. Kata Kapolda Jawa Timur
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan jika amblesnya tanah merupakan murni masalah teknis karena adanya pembangunan.
Hasil temuan barang bukti dan keterangan saksi, Kapolda Jatim menyebut ada kesalahan teknis yang dilakukan dalam pembangunan proyek RS Siloam.
"Berdasarkan oleh TKP yang dilakukan oleh tim, bahwa telah diputuskan terkait amblesnya jalan Gubeng ini dugaan kuat kami yakni karena ada kesalahan teknis," papar Kapolda Jawa Timur
Baca: Pasca Jalan Ambles, Telkom Perbaiki Jaringan Internet dan Telepon
Kapolda Jawa Timur juga menjelaskan jika RS Siloam akan membanguna tiga lantai kebawah atau Basement
Terkait hal itu Kepolisan dan tim masih akan mendalaminya.
"Kami juga masih akan terus mendalami termasuk perizinan," pungkasnya saat diwawancarai oleh Kompas Tv pada Rabu (19/12/2018)
3. Penjelasan BMKG
Pusat Kepala Pusat Informasi Gempa Bumi dan tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, agar warga tidak panik dan resah terkait amblesnya badan Jalan Gubeng, Surabaya.
Sebab, amblesnya badan jalan imi bukan peristiwa likuefaksi.
"Berdasarkan pengamatan, amblesan tanah yang terjadi dengan kedalaman sekitar 30 meter dan lebar 8 meter ini merupakan peristiwa amblesan tanah."
"Bukan peristiwa likuefaksi yang banyak dikabarkan karena tidak ada fenomena mencairnya material tanah di lokasi kejadian," ujar Triyono melalui siaran pers, Kamis (20/12/2018).
Baca: Terkait Jalan Ambles, Tiga Pekerja Proyek di Samping Jl Raya Gubeng Diamankan
Berdasarkan hasil analisis gelombang seismik (kegempaan) yang tercatat, peristiwa amblesan tanah ini juga bukan akibat oleh gempa bumi (aktivitas tektonik) seperti yang beredar di media sosial.
Catatan kegempaan tidak menunjukkan adanya mekanisme pergeseran batuan.
Sensor kegempaan mencatat hanya satu sensor di lokasi terdekat amblesan tanah sehingga ini dikategorikan sebagai aktivitas lokal.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)