"Sama seperti cerita sebelumnya ada suara dan masyarakat mengait-ngaitkannya. Saya rasa itu hal biasa saja," katanya.
Uji roket Lapan juga tak menimbulkan suara dentuman namun lebih ke suara desis atau dengung.
"Bunyinya bukan dentuman tapi seperti desis dan itu tidak mungkin terdengar di banyak kota," kata Thomas.
"Suara kan suara lokal macam-macam bisa saja petir. Hanya saja masayarakat masih sering mengaitkan sesuatu yang biasa tapi dianggap luar biasa," tambahnya.
Baca: Kabut Menyelimuti Gunung Anak Krakatau, Suara Dentuman Erupsi Masih Terdengar Siang ini
Tak hanya Kodam II Sriwijaya dan Lapan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga ikut memberi tanggapan terkait suara dentuman yang terdengar di Jawa Barat dan Sumatera Selatan itu.
Tanggapan tersebut disampaikan BMKG melalui postingan Instagram Stories pada Rabu (26/12/2018) dini hari.
Terkait suara dentuman misteriusa yang terdengar di Cianjur, Sukabumi hingga Palembang, BMKG mengaku belum memiliki data.
Hal ini disebabkan sensor BMKG tidak mencatat fenomena apapun.
Namun BMKG memastikan, fenomena suara dentuman tersebut bukanlah gempa karena seismometer tidak mencatat adanya aktivitas kegempaan.
"Sudah banyak laporan mengenai dentuman yang didengarkan di Cianjur, Sukabumi hingga Palembang.
Sejauh ini kami belum ada data, karena sensor kami tidak mencatat fenomena apapun, yang pasti bukan gempa, karena seismometer kami tidak mencatat.
Terus pantau dan update informasi dari kami serta pihak terkait.
Terimakasih," demikian pernyataan akun Instagram @infoBMKG.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)