News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Hari Ini

Gempa Hari Ini: BMKG Catat Mamasa Kembali Diguncang Gempa dengan Magnitudo 2,6

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Kabupaten Mamasa kembali diguncang gempa berkekuatan 2.6 magnitudo.

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Kabupaten Mamasa kembali diguncang gempa dengan magnitudo 2,6.

Gempa tersebut terjadi Kamis (27/12/2018) dini hari dengan kekuatan 2.6 magnitudo.

Dikutip Tribunnews.com dari Twitter @InfoBMKG, gempa mengguncang Mamasa pukul 00:57:11 WIB.

Pusat gempa berada di darat tepatnya 1 kilometer Timur Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa.

Gempa terjadi di kedalaman 7 kilometer dan dirasakan dengan skala (MMI) II Mamasa.

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Besok, Jumat 28 Desember 2018: NTB Waspada Hujan Lebat, Bakauheni Cerah Berawan

Baca: Status Gunung Anak Krakatau Meningkat, Kepala BMKG Imbau Warga Jauhi Pantai Selat Sunda

"#Gempa Mag:2.6, 27-Des-18 00:57:11 WIB, Lok:2.95 LS, 119.43 BT (Pusat gempa berada di darat, 1 Km Timur Kec. Tawalian, kab. Mamasa), Kedlmn:7 Km Dirasakan (MMI) II Mamasa #BMKG," tulis BMKG.

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Baca: Ikuti Instruksi BMKG, AS Peringatkan Warganya Jauhi Selat Sunda

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

Baca: PVMBG Sarankan BMKG Pasang Alat Pendeteksi Tsunami di Pulau Panjang

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

Baca: BMKG Lampung Peringatkan Gelombang Tinggi, Aktiviyas Pelayaran di Bakauheni Masih Normal

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini