Andre juga menambahkan yang dimaksud Prabowo Subianto bukanlah selang, melainkan tabung cuci darah.
Baca: Respons Gerinda hingga Bantahan RSCM Soal Prabowo Sebut Selang Cuci Darah Dipakai 40 Orang
"Beliau sampaikan kepada kita semua yang hadir tanggal 29 Desember di Hambalang. Tapi saya sudah memahami maksud beliau itu bukan selang tapi tabung dialisis," jelas Andre di Kompas Petang, Rabu (2/1/2019).
Menurut Andre, kemungkinan tabung dialisis tersebutlah yang digunakan berkali-kali.
Pada September 2015 silam, seorang pasien penderita gagal ginjal asal Aceh atas nama Mukhlis Munir pernah menuliskan pengalamannya saat melakukan cuci darah di RSCM.
Mukhlis yang masuk dalam perkumpulan Pasien Hemodialisis/Cuci Darah di Aceh menjelaskan kondisi pasien serta pelayanan RSCM.
Saat itu Mukhlis melakukan cuci darah di RSCM karena ia akan melakukan transplantasi ginjal.
Dilansir Serambinews.com pada 21 September 2015, Mukhlis mengungkapkan dirinya baru saja menjalani cuci darah selama empat bulan.
Namun kondisinya berbeda jauh dengan para pasien di RSCM yang telah menjalani cuci darah selama puluhan tahun.
Ia menjelaskan bahwa pasien RSCM yang telah menjalani cuci darah selama puluhan tahun tersebut terlihat cerah dan segar bugar.
Sementara dirinya terlihat kurang sehat dan wajah serta tangan tampak hitam seperti orang terbakar.
"Saat saya cuci darah di RSCM, saya melihat pasien di sana dengan kondisi segar-bugar baik dari fisik maupun aura wajah terlihat berseri, walaupun pasien HD di sana sudah melakukan cuci darah puluhan tahun.
Sedangkan saya pada saat itu baru saja cuci darah lebih kurang empat bulan, namun kondisi saya sudah kurang sehat dengan wajah dan tubuh seperti orang terbakar alias muka dan tangan nampak hitam gelap."
Baca: Pernyataan Prabowo soal Selang Cuci Darah yang Dipakai 40 Kali Dibantah RSCM
Ternyata yang membuat kondisi Mukhlis dan pasien di RSCM berbeda adalah karena alat-alat medis, tepatnya tabung dialisis yang digunakan.
Sebelum di RSCM, Mukhlis selalu melakukan cuci darah di rumah sakit di Aceh.