Ia pun mempertanyakan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, soal kesalahannya.
Padahal kata Andi Arief, jika keterangannya memang diperlukan, dirinya bisa satang secara baik-baik.
Baca: Polri Siap Tindak Tegas Otak di Balik Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos
"Rumah saya di lampung digerudug dua mobil Polda mengaku cyber."
"Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik2 kalau saya diperlukan," tulisnya Jumat (4/1/2018).
Tak hanya itu, ia juga mencuitkan lagi dan kembali menanyakan apa kesalahannya.
Baca: KPU Laporkan Kabar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Dicoblos, Ini Kata Fahri Hamzah
Ia lagi-lagi meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk tidak berlaku kejam kepada rakyat.
Andi Arief juga mempertanyakan, kenapda dirinya diperlakukan seperti seorang teroris.
"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat.
Salah saya apa.
Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris.
Saya akan hadir jika dipanggil dan duperlukan," tulisnya lagi.
Baca: Kabar Terbaru Berita Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos, Terancam Bui 10 Tahun
Di cuitan selanjutnya, ia meminta kepada Presiden Jokowi untuk menghentikan penggerudukan tersebut.
Menurutnya, penggerudukan yang dilakukan di rumahnya di Lampung itu seperti menandakan bahwa negara ini merupakan negara Komunis.
"Ini bukan negara komunis.