News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Fakta dan Tanggapan Piala Kebohongan PSI, Dikirim via Ojek Online hingga Laporan ACTA ke Bareskrim

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PSI berikan 'Kebohongan Award' kepada tiga orang, yakni Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Andi Arief. Berikut ini fakta dan tanggapan tentang Piala Kebohongan dari PSI yang dikirim via ojek online hingga ACTA laporkan Ketua Umum PSI ke Bareskrim.

Berikut ini fakta dan tanggapan tentang Piala Kebohongan dari PSI yang dikirim via ojek online hingga ACTA laporkan Ketua Umum PSI ke Bareskrim. Baca selengkapnya disini.

TRIBUNNEWS.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan tiga penghargaan piala kebohongan untuk paslon Capres-Cawapres nomor urut 02, dan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief.

Dilansir dari Kompas.com, piala kebohongan diberikan karena sejumlah hoaks yang beredar di awal tahun 2019.

"Penghargaan ini diberikan karena baru awal 2019 sudah terjadi tsunami kebohongan yang dilakukan oleh mereka bertiga," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Baca: PSI Tak Terima Disebut Golkar Bikin Gaduh Berikan Kebohongan Award ke Prabowo-Sandi

Prabowo mendapatkan penghargaan ter-lebay atas pernyataannya tentang selang darah RSCM yang dipakai 40 kali.

Sedangkan Sandiaga Uno mendapat penghargaan ter-hqq atas pernyataannya tentang Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang berhasil dibangun tanpa hutang.

"Pada faktanya RSCM sudah membantah dan menyatakan selang itu hanya dipakai sekali," kata Ketua DPP PSI Tsamara Amani.

Padahal kenyataannya ada pinjaman yang dilakukan untuk mebiayai pembangunan tol tersebut.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, Tol Cipali dibangun melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

"Kenyataannya ada pinjaman dari beberapa Bank," kata Tsamara.

Penghargaan terakhir jatuh pada Wakil Sekjen Partai Demokrat,Andi Arief atas isu 7 kontainer surat suara tercoblos.

Penghargaan ter-halu disematkan untuk Andi Arief.

Piala dan piagam Kebohongan utuk Prabowo-Sandi dan Andie Arief ((KOMPAS.com/Ihsanuddin))

Berikut ini fakta dan tanggapan tentang Piala Kebohongan dari PSI yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com pada Senin (7/1/2019).

Baca: Dicoret KPU Jadi Panelis Debat Pilpres, Mantan Pimpinan KPK: Saya Tetap Berantas Korupsi

1. ACTA Laporkan Grace Natalie dan 3 Kader PSI ke Bareskrim

Advokat Cinta Tanah Air (Acta) melaporkan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Bareskrim Polri atas kasus piala kebohongan.

Selain Grace, tiga kader PSI lainnya yakni Raja Juli Antoli, Tsamara Amany dan Dara Adinda Kusuma Nasution juga ikut dilaporkan.

Wakil Ketua ACTA mengatakan, Laporan tersebut sudah diterima dengan nomor LP/B/0023/I/2019/Bareskrim tertanggal 6 Januari 2019.

“Saya melaporkan mereka terkait dengan kebohongan award yang ditunjukkan kepada Prabowo, Sandiaga Uno, dan Andi Arief,” ujar Hendarsam melalui keterangan tertulis Minggu (6/1/2019) malam.

Menurut Hendarsam, ketiga kader PSI sudah menghina dan melecehkan mereka yang diberi piala kebohongan.

"Selaku institusi parpol, seharusnya juga PSI memberikan suatu edukasi sesuai dengan adab dan perilaku kultur politik yang ada."

"Bentuk ini kami anggap sebagai (penghargaan kebohongan award) penghinaan, pelecehan, menyakiti orang-orang dan tidak ada edukasinya dan pembelajaran disini ini sekadar ingin mengolok-olok,” tutur Hendarsam.

Hendarsam menilai, apa yang sudah diperbuat PSI tentu merugikan banyak pihak.

Terlebih kini Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sedang maju pada bursa Pemilihan Pemilihan 2019.
"Saya rasa merugikan iklim demokrasi menjelang pilpres ini.

Kan sebagai kita ketahui pihak Jokowi saja tidak setuju (dengan kebohongan award)," tutur Hendarsam.

Ia meminta Kepolisian untuk menangkap pelaku dan dalang yang ada dibalik piala kebohongan ini.

2. Penghargaan Dikirimkan Via Ojek Online

Piala berikut piagam tersebut langsung dikirim menggunakan ojek online pada Jumat (4/1/2019).

Piala dan piagam penghargaan untuk Prabowo-Sandi dikirim ke Kantor Badan Pemenangan Nasional mereka, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Sementara untuk Andi Arief piala dan penghargaan itu dikirimkan ke Kantor DPP Partai Demokrat, di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat.

3. Jubir BPN Prabowo Sandi ingin beri Parnoko Award

Juru Bicara Badan Pemenangan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade berniat memberi Parnoko Award kepada Partai Solidaritas Indonesia.

Hal ini merespons langkah PSI yang memberikan kebohongan award kepada pasangan calon presiden nomor urut 02 itu.

"Nanti setelah pemilu kita kasih PSI 'Parnoko Award'," kata Juru Andre saat dihubungi, Jumat (4/1/2019).

Parnoko merupakan akronim dari partai nol koma. Istilah itu dibuat Andre berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan PSI sebagai partai baru memiliki elektabilitas di bawah satu persen.

Menurut Andre, kebohongan award yang dibuat oleh PSI hanyalah upaya untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas mereka sebagai partai kecil.

Andre menuding, PSI hanya numpang tenar dengan menyeret nama Prabowo di setiap isu.

"PSI kan parnoko. Tentu untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas adalah dengan cari sensasi, paling tepat menempel Prabowo dan Sandi," kata Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra ini.

Baca: Sebut Bangun Tol Cipali Tanpa Utang sampai PSI Beri Kebohongan Award, Ini Respons Sandiaga Uno

4. Demokrat Buang Piala ke Tong Sampah

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, pihaknya langsung membuang piala dan piagam itu setibanya di Kantor DPP Demokrat, Jumat (4/1/2019) siang.

Lewat akun Twitternya, Ferdinand turut mengunggah video singkat yang menunjukkan piala dan piagam itu berada di tong sampah.

"Langsung kami buang karena itu kami anggap award bohong-bohongan dan sampah," kata Ferdinand saat dikonfirmasi.

Ferdinand menilai langkah PSI mengirimkan penghargaan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik bagi Andi Arief dan Partai Demokrat.

Sebab, Andi Arief belum terbukti menyebarkan hoaks soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.
Proses hukum masih berjalan di kepolisian. Menurut Ferdinand, Demokrat berniat melaporkan fitnah ini ke polisi.

"Award ini akan kami jadikan barang bukti laporan ke polisi karena ini pidana."

"Menuduh orang dalam sertifikat itu sebagai pembohong padahal belum ada keputusan pengadilan yang inkrah," kata Ferdinand.

(Tribunnews.com / Bunga)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini