Bahkan tidak hanya sekarang, tapi sudah beberapa waktu lalu.
"Sejak tahun lalu di Malaysia sudah dilihat, ia playmaker, bagus saat menguasai bola dan mengatur lapangan tengah," kata Gede Widiade.
Bruno Matos diyakini menjadi jawaban yang benar atas kebutuhan tenaga di lini tengah khususnya otak permainan.
"Bruno Matos ini termasuk tipe free role, mampu bertahan dengan baik, sama halnya ketika menyerang," tutur Gede Widiade.
Setelah mendapatkan pemain baru, Persija kini mencari pelatih baru untuk mengarungi musim depan.
Pelatih Persija dipastikan berganti, setelah Stefano Cugurra alias Teco memutuskan hengkang.
Baca: Tak Miliki Jam Terbang di Indonesia, Ini Alasan Persija Jakarta Datangkan Bruno Matos
Dua gelar prestisius di kompetisi Indonesia, Piala Presiden dan Liga 1, yang sudah diraihnya bersama Persija, membuat pelatih asal Brasil itu merasa perlu tantangan lain.
Direksi Persija tidak bisa menghalangi Teco. Itu karena kontraknya sudah habis per akhir Desember kemarin.
Macan Kemayoran sebetulnya berminat mempertahankan jasa mantan pelatih fisik Persebaya itu, namun keinginan Teco untuk mencari tantangan lain, tampaknya sulit untuk ditahan.
Direktur Utama Persija Gede Widiade mengungkapkan sebagai pengganti Teco, pihaknya punya dua alternatif, semua adalah tenaga asing, tapi akrab dengan Indonesia.
"Kami berkeinginan meminta Alfred Riedl atau Ivan Kolev, saya mengidolai cara mereka melatih," kata Gede Widiade.
Dengan demikian wajah Persija untuk musim 2019 bakal berubah drastis, selain beberapa pemain lokal pergi, deretan pemain asing juga demikian.
(Tribunnews.com/Gigih)