Cerita penyelam
Pencarian black box dilakukan oleh para penyelam Dinas Penyelamatan Bawah Air Koarmada I TNI AL yang diangkut KRI Spica.
Pencarian pun dipimpin oleh Kapten Iwan Churniawan dan empat penyelam diterjunkan ke dasar laut tepat pada pukul 08.26 WIB.
Saat pencarian, kondisi di bawah air cukup mendukung untuk melanjutkan pencarian meski tidak bisa dibilang ideal.
"Jarak pandang 1-2 meter baru terlihat, ya di bawah sangat butek. Itu juga dibantu sama arus bawah air sehingga masih bisa memandang," kata Iwan saat berbincang di atas KRI Spica, Senin siang.
Empat orang penyelam diterjunkan ke kedalaman 35 meter hingga akhirnya black box ditemukan.
Serda Satria Margono adalah penyelam yang menemukan black box ini.
Satria menjelaskan bahwa black box terkubur di lumpur setebal 20 sentimeter.
Ia mengaku bahwa dirinya hanya menebak-nebak rupa black box.
Pasalnya, satu-satunya petunjuk yang ia miliki adalah bahwa black box itu berwarna oranye.
"Kami mengira-ngira saja. Soalnya kemarin dari KNKT warnanya oranye. Nah setiap warna oranye ya kami angkat saja. Ternyata itu CVR," ujar Satria.
Pencarian hari ini pun tidak terlalu sulit karena area pencarian sudah dilokasisasi selama tiga hari terakhir.
Para penyelam tinggal menyisir area yang sudah mereka tandai.
Baca: 5 Fakta Kopaska, Dislambair, hingga Kecangggihan KRI Spica Temukan CVR Lion Air JT 610
"Kami meneruskan kegiatan penyelaman di tempat kemarin itu secara circle. Muter di titik kemarin itu," kata dia.
Setelah black box terangkat, usai sudah tugas para penyelam.
Kini black box tersebut dibawa ke Jakarta menggunakan KRI Todak sebelum diserahkan ke KNKT untuk diperiksa lebih lanjut.
(Tribunnews.com/Kompas.com/Natalia Bulan R P)