TRIBUNNEWS.COM - Black box berisi cockpit voice recorder (CVR) pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perarian Karawang, Jawa Barat akhirnya ditemukan, Senin (14/1/2019).
Seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com pada Senin (14/1/2019), pencarian black box Lion Air JT 610 melanjutkan kembali pencariannya pada Selasa (8/1/2019).
Hal ini dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI AL.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan bahwa tim pencari juga melakukan pengangkutan bagian tubuh diduga korban apabila ditemukan di area pencarian.
"Kalau memang pas di dasar laut dibuka-buka ada human remain, ya, mungkin sekaligus kami angkat," kata Soerjanto di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).
Baca: Tak Tanggung-tanggung, Butuh Waktu 1 Tahun untuk KNKT Analisa Black Box CVR Lion Air JT 610
Pasalnya, Soerjanto menduga masih ada bagian tubuh korban yang terpendam di dasar laut tertutup serpihan-serpihan bangkai pesawat.
Area pencarian pun dibatasi seluas 5x5 meter persegi yang diduga menjadi lokasi keberadaan black box berisi CVR pesawat.
Pencarian dilakukan dengan melepas KRI Spica di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (8/1/2019).
KRI Spica digunakan karena ada beberapa peralatan yang dimiliki spesifik oleh kapal tersebut.
TNI AL pun diminta untuk mendukung pencarian black box JT 610.
Diketahui KRI Spica memiliki teknologi magnometer yang bisa mendeteksi logam yang tertimbun hingga kedalaman 60 meter.
Teknologi lain yang dimiliki KRI Spica seperti multi-beam echo sounder, side scan sonar, dan sub-buttom profiling juga dioptimalkan dalam proses pencarian.
Hingga akhirnya, blac box berisi CVR pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 ditemukan pada hari ketujuh pencarian.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan Komando Armada I TNI AL Letkol Laut (P) Agung Nugroho.