News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Tanggapan Sejumlah Pihak Soal Pidato Prabowo: Bantahan Dirut Garuda hingga Durasi Terlalu Panjang

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Disebut bangkrut dalam Pidato Kebangsaan Prabowo, Direktur Utama Garuda Indonesia membantah. Berikut tanggapan beberapa pihak soal Pidato Prabowo!

"Saya sebetulnya sudah bicara kemarin-kemarin dengan Sandi, 'San, jangan sampai ini lebih dari setengah jam.' Tapi Pak Prabowo rupanya memberikan banyak ilustrasi sehingga jadi molor," kata dia.

Baca: 6 Sindiran Prabowo dalam Pidato Kebangsaanya, Mobil ‘Etoke-etok’ hingga Optimisme Jokowi Tak Relevan

2. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati

Dalam Pidato Kebangsaannya, Prabowo menyinggung soal krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Sragen.

Mendapati hal itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati beri tanggapan.

Yuni mengatakan, karakteristik wilayah Sragen yang sebelah utara Sungai Bengawan Solo itu adalah deretan pegunungan kendeng.

Jenis tanahnya adalah kapur, sehingga di wilayah tersebut tidak ada air.

Berdasarkan data BPBD Sragen, lanjut Yuni, terdapat tujuh kecamatan, 36 desa dan 146 dukuh yang terdampak kekeringan tahun 2018.

"Kami di Pemerintah Kabupaten Sragen bukannya tidak melakukan apa-apa, tapi kami melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kekeringan," kata Yuni di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (15/1/2019) kepada Kompas.com.

Yuni kemudian menjelaskan secara rinci upaya apa saja yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sragen untuk mengatasi masalah kekeringan tersebut.

"Intinya, pemerintah bukan tidak melakukan apa-apa dan memang daerah yang disebut Pak Prabowo daerah yang jenisnya tanahnya berkapur."

"Di Sragen daerah yang seperti itu (berkapur) terletak di sebelah utara Bengawan."

"Dan hampir pasti setiap tahunnya memang mengalami kekeringan. Sehingga kami melakukan ini semua harapan kami berdampak baik di 2019 ini," ujar Yuni.

Menurutnya, kasus kekeringan tersebut tidak hanya terjadi di Sragen saja.

Tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini