"Karena Sragen disebut secara spesifik maka kami perlu menjelaskan apa yang dilakukan Pemkab Sragen, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," jelasnya.
Yuni tidak menampik pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam pidato karena memang Sragen di bagian utara setiap tahun mengalami kekeringan.
"Tapi bukan berarti tidak ada upaya untuk menanggulangi. Upaya itu ada dan berkesinambungan sinergi antara pemerintah daerah sampai pemerintah pusat."
"Dan kebutuhan masyarakat tetap masih terpenuhi karena ada gotong royong, CSR, dan Sragen peduli," katanya.
Baca: Bahas Pidato Prabowo, Jokowi Tadi Malam Kumpulkan Menteri di Kompleks Istana Kepresidenan
3. Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sebut pidato kebangsaan Prabowo "Indonesia Menang" telah gagal.
Gagal yang dimaksudkan Fahri Hamzah adalah tidak bisa memenuhi ekspektasi lawan.
"Saya menganggap, (pidato) itu gagal membuat Prabowo tampil menakutkan dan membahayakan."
"Sebab saya menilai ada upaya untuk melumuri Pak Prabowo dengan citra yang menakutkan," ujar Fahri di kompleks parlemen, Selasa (15/1/2019) dari Kompas.com.
Fahri Hamzah mengatakan, pidato tersebut mampu menghapus citra buruk yang melekat pada calon presiden nomor urut 02 tersebut.
Menurut Fahri, Prabowo selama ini dilabeli emosional dan mengancam emosional.
Sementara Pidato Kebangsaan "Indonesia Menang" tidak menunjukkan citra buruk tersebut.
"Faktanya makin panjang dia berbicara, ternyata dia orang yang sangat istilahnya tuh toleran, akomodatif," kata Fahri.
Satu di antaranya ketika Prabowo mengatakan akan meneruskan hal baik yang dilakukan pemimpin bangsa.