Ada beberapa faktor yang memengaruhi hal ini.
Pertama, dari visi dan misi dari Jokowi-Ma'ruf Amin lebih bersifat realitas dibanding kubu rival, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Artinya, apa yang disampaikan itu sudah dilaksanakan dan menjadi kenyataan," kata Kelana.
Berbeda halnya dengan kubu rival, Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Apa yang disampaikan kubu 02 hanya bersifat prakiraan bukan berdasar data yang riil," katanya.
"Sehingga, masyarakat yang melihat visi dan misi Prabowo sebagai hal yang bukan riil. Misalnya, soal penegakkan hukum dan korupsi yang hanya sebatas prakiraan, bukan data riil," lanjutnya menegaskan.
Meskipun cukup optimal, pada debat berikutnya, Kelana yang juga ketua Relawan Jokowi (Rejo) Jatim ini tetap berharap sosok Jokowi dapat lebih optimal dalam menyampaikan gagasan.
"Jangan sampai Pak Jokowi terbawa suasana oleh penyampaian Pak Prabowo," katanya.
"Lebih baik Pak Jokowi fokus pada visi dan misi serta fakta-fakta program yang selama ini telah digagas dan wujudkan selama kepemimpinan Pak Jokowi," ucap dia.
5. BPP Jatim anggap Prabowo Sandi cukup matang
Hendro Tri Subiantoro, Ketua Penggalangan dan Relawan Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi wilayah Jawa Timur menjelaskan, kalau masing-masing Capres dan Cawapres memiliki argumen yang bisa meyakinkan masyarakat.
"Kami mengamati debat dua pasangan calon ini cukup seru, masing-masing memiliki argumen dan basis visi untuk disajikan dan meyakinkan masyarakat," ungkap Hendro kepada TribunJatim.com, Jumat (18/1/2019).
Namun, Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi, Hendro menjelaskan sudah sesuai dengan prediksi dari BPP, karena Prabowo-Sandi mampu mempersiapkan segala sesuatunya cukup matang.
"Sesuai prediksi kami semua, debat pertama secara psikologis cukup berpengaruh, karena itu Prabowo-Sandi mempersiapkan cukup matang, Alhamdulillah penampilan Prabowo-Sandi juga cukup meyakinkan," pungkas Hendro.
Baca: 6 Pro Kontra 2 Kubu Soal Debat Capres Pilpres 2019: Skor 3-1, Perasaan SBY, hingga Kritik AHY
(Tribunnews.com/Chrysnha)