News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Profil Panelis Debat Capres 2019 Tadi Malam, Mulai dari Ketua Komnas HAM hingga Mantan Ketua MA

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bersama pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maaruf Amin saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM - Ada hal yang mungkin kurang diperhatikan penonton dalam debat Capres 2019 tadi malam (17/11/2019), yaitu para panelis yang berjumlah 5 orang.

Kamis (17/1/2019) malam, digelar debat Capres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan

Sebenarnya ada 6 panelis yang diundang, namun ada 1 yang tidak bisa datang, yaitu perwakilan dari KPK, Agus Rahardjo.

Agus menegaskan jika KPK tidak akan datang di debat Capres 2019 pertama ini karena ingin menjaga sikap netral dan independensi KPK serta kepercayaan masyarakat.

Baca: Buktikan Pernyataan di Acara Debat, Hotman Paris Tantang Jokowi Selesaikan Kasus Hukum Jenny di Bali

Walaupun tidak hadir, pihaknya sudah menyumbangkan 5 pertanyaan soal korupsi untuk debat malam nanti.

Mungkin banyak yang belum kenal dengan 5 panelis debat Capres 2019 tersebut.

Berikut ini, Tribunnews.com rangkum biografi dari 5 panelis debat Capres 2019.

1. Bagir Manan

Bagir Manan (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Bagir Manan lahir di Kalibalangan, Abung Selatan, Lampung Utara pada 6 Oktober 1941.

Beliau pernah menjabat sebagai Ketua MA periode 2001-2008 sekaligus merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.

Bagir Manan pada Ferbuari 2010 terpilih menjadi ketua Dewan Pers Indonesia periode 2010-2013 dan menjabat dalam posisi yang sama pada periode ke-2 (2013-1016).

Baca: Usai Debat, Maruf Amin Tancap Gas Pemenangan di Banten

Pada 2017 lalu, Ia juga menerima penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden RI untuk menghargai mereka yang secara luar biasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Ahmad Taufan Damanik

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (14/9/2018). (Gita Irawan/Tribunnews.com)

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Komnas HAM periode 2017-2020 ini lahir di Pematang Siantar 54 tahun yang lalu.

Ahmad Taufan juga pernah menjadi dosen Departemen Ilmu Komunikasi di FISIP USU tahun 1987-2003.

Pria berpendidikan terakhir S2 ini juga pernah menerima penghargaan Examplary Humanitarian, Human Rights and Peace Building During Aceh In Conflict and Situation, dalam rangka The 10th Anniversary of Peach in Aceh dari Aceh Peace Forum tahun 2015.

3. Hikmahanto Juwana

Hikmahanto Juwana (ist)

Beliau adalah Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan juga pernah ikut andil dalam Anggota Dewan Ahli di Departemen Kehakiman dan HAM Republik Indonesia.

Hikmahanto menjadi dekan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) pada 2004-2008.

4. Margarito Kamis

Margarito Kamis (Ist)

Margarito sering disebut sebagai ahli tata negara.

Lahir di Gambesi, Kota Ternate, Maluku Utara 1965 ini meraih gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate dengan konsentrasi Ilmu Hukum Pidana.

Ia lalu melanjutkan pendidikannya di pascasarjana Universitas Hasanuddin dengan konsentrasi Hukum Agraria.

Gelar Doktor Ia dapatkan di Universitas Indonesia.

Baca: Sebelum Debat Kedua Prabowo akan Umroh

Margarito juga merupakan putra ternate pertama yang menyandang gelar Doktor.

Pernah menjabat Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Ia juga pernah ikut serta dalam mempersiapkan Panitia Seleksi Komisioner KPK di Kementiran Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

Pria yang pernah menjadi anggota Tim Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi di Dewan pertimbangan Presiden pata tahun 2007 dan 2008 kini sibuk sebagai Pakar Tata Negara Indonesia.

Ia juga terdaftar sebagai salah satu staf pengajar di Fakultas Hukum Universitas Khairun Ternate.

5. Bivitri Susanti

Bivitri Susanti, Ahli Hukum Tata Negara (Tribunnews.com/ Rizal Bomatama)

Perempuan kelahiran 5 Oktober 1974 ini merupakan ahli hukum tata negara dan salah satu pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK).

Bibip, panggilan akrabnya, pernah menjadi Tenaga Ahli di DPD RI pada periode 2007-2009.

(Tribunnews.com/Rhenald Shiftanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini