"Namun belum disertai oleh respon atmosfer sebagaimana umumnya kondisi El Nino secara sempurna."
"Kejadian El Nino sempurna dicirikan oleh terbentuknya kopel anomali lautan dan atmosfer," ungkap Deputi Klimatologi BMKG, Drs Herizal MSi yang dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram @infobmkg.
Herizal juga memprediksi peluang terjadinya El Nino di Indonesia sekitar 75-80 persen dan akan terbentuk pada Desember 2018 hingga Februari 2019.
"Peluang 75-80 persen kejadian El Nino sempurna akan terbentuk pada Desember 2018 hingga Februari 2019. Prediksi akan di-update setiap bulan," tambahnya.
Baca: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Hari Ini, Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Jakbar & Jaksel
Lalu bagaimana dampak fenomena El Nino bagi Indonesia?
Anomali iklim El Nino dapat memicu bencana iklim ekstrem di Indonesia.
Dampak nyata yang dapat dirasakan adalah berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia yang menyebabkan cuaca di Indonesia cenderung dingin dan kering.
El Nino juga dapat menyebabkan fenomena kemarau berkepanjangan tergantung seberapa besar intensitasnya.
Jika El Nino berada pada skala kuat (Strong El Nino) maka akan berdampak langsung pada bencana kekeringan dan kebakaran hutan yang tentu saja akan membuat kualitas udara di Indonesia menjadi buruk.
Baca: Info BMKG: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Perairan di Indonesia Berlaku 19-22 Januari 2019
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)