Kesuksesan VietJet membawa Nguyen menjadi satu-satunya miliarder wanita di Asia Tenggara.
Tak hanya itu, Nguyen juga merupakan satu dari dua orang terkaya di Vietnam.
Baca: Enam Penumpang Terluka Akibat Roda Depan Pesawat VietJet Copot Saat Mendarat
Nguyen memperoleh ide untuk mendirikan maskapai berbiaya rendah di Vietnam ketika dirinya masih menjadi trader.
Ia memprediksi, permintaan perjalanan udara di tanah kelahirannya akan meningkat.
"Saya selalu memiliki tujuan besar dan menciptakan kerja sama besar."
"Saya tidak pernah melakukan sesuatu dalam skala kecil. Ketika orang-orang berdagang satu kontainer barang, saya sudah ratusan kontainer," ujar Nguyen.
Nguyen kemudian mempelajari model bisnis yang dilakukan maskapai berbiaya rendah lainnya, seperti Southwest, Ryan Air, dan AirAsia.
Ia memperoleh lisensi untuk memulai VietJet pada tahun 2007, namun tingginya harga minyak membuat peluncuran maskapai itu harus ditunda.
Tahun 2010, ia sempat meneken kerja sama patungan dengan AirAsia, namun gagal.
Akhirnya, setahun kemudian Nguyen memutuskan untuk mendirikan maskapai penerbangannya sendiri.
Nguyen dan sang suami, pengusaha Nguyen Thanh Hung, memiliki saham mayoritas VietJet melalui perusahaan mereka, Sovico Holdings.
Awalnya, VietJet menarik perhatian publik lantaran para pramugarinya mengenakan bikini sebagai ajang promosi.
Namun, maskapai itu kini berkembang pesat.
Dalam dua tahun, VietJet sudah meraup laba dan kini melayani 300 penerbangan per hari, termasuk di dalamnya adalah 63 rute domestik dan beberapa rute internasional.
VietJet mengoperasikan 45 unit armada pesawat dan telah menerbangkan lebih dari 35 juta penumpang.
Baca: Vietjet Janji Pramugarinya Tidak Pakai Bikini saat Terbangi Rute ke Jakarta
Baru-baru ini, VietJet memesan lebih dari 200 unit pesawat kepada Airbus dan Boeing dengan nilai transaksi hampir 23 miliar dollar AS.
Meski sudah mencapai kesuksesan, Nguyen tidak berhenti bermimpi dan berambisi.
Di tengah persaingan yang ketat, Nguyen tak gentar mengembangkan maskapai penerbangan yang didirikannya itu.
"VietJet menargetkan untuk menjadi maskapai penerbangan internasional, tidak hanya lokal," ujar Nguyen.
(Tribunnews.com/Daryono)