Lalu, bagaimana awal mula pramugari maskapai tersebut bisa mengenakan bikini dalam sebuah penerbangan?
Strategi pemasaran tersebut bermula dari pemilik VietJet, Nguyen Thi Phuong Thao.
Ide mengenakan bikini ini pertama kali dilakukan VietJet pada 2012 atau setahun setelah maskapai ini berdiri.
Rupanya, penerapan pramugari berbikini tersebut hanya untuk penerbangan perdana ke sebuah wilayah pantai di Vietnam.
Para wanita itu pun tampil dengan busana yang sama dalam kalender perusahaan itu.
Mengutip dari Forbes, tentang idenya itu, Thao kabarnya menganggap hal ini sebagai tanda pemberdayaan perempuan dalam masyarakat yang konservatif.
"Anda memiliki hak untuk memakai apa pun yang Anda suka, baik bikini atau pakaian tradisional ao dai,” kata Thao.
Sang CEO juga mengaku tidak ambil pusing dengan apa yang dipikirkan orang tentang wanita berbikini dan maskapai mereka, selama orang-orang senang melakukannya.
3. Soal Penggunaan Pakaian Bikini Pramugari VietJet Air di Indonesia
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memastikan, saat beroperasi di Indonesia pramugari VietJet Air tidak akan menggunakan busana bikini dalam penerbangannya.
"Sudah dipastikan tidak. Karena saya sudah sampaikan kita negara yang mayoritas Muslim, harus saling menghargai minta digunakan busana sopan yang diterima mayoritas Muslim," ujar Budi, beberapa waktu lalu.
Wakil Presiden Direktur VietJet, Nguyen Thanh Hung pun memastikan hal yang sama.
"Terkait dengan banyaknya sorotan media mengenai pakaian bikini VietJet, kami ingin menegaskan kembali bahwa seragam VietJet sejalan dengan rasa hormat dan kesopanan yang tinggi, khususnya bagi pasar Muslim seperti Indonesia dan Malaysia," tulis Nguyen dalam suratnya, tertanggal Kamis (24/8/2017).
Nguyen pun mengungkapkan, pihaknya telah menerbitkan serangkaian siaran pers berisi klarifikasi mengenai busana bikini.