TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) catat gempa susulan yang terjadi di Kabupaten Sumba Barat, NTT pada Selasa (22/1/2019).
Gempa susulan di Kabupaten Sumba Barat, NTT ini lebih besar dari gempa pertama, yaitu berkekuatan Magnitudo 6,7.
Gempa susulan tersebut terjadi pada pukul 12.10 WIB dengan kedalaman 10 km.
Pusat gempa di Kabupaten Sumba Barat, NTT ini berada di laut, tepatnya di 120 km barat daya Kabupaten Sumba Barat, NTT.
Baca: Gempa Hari Ini - Gempa Besar Kembali Guncang Sumba Barat untuk Ketiga Kalinya
BMKG mengatakan jika gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya, terjadi gempa ketiga di Kabupaten Sumba Barat, NTT.
Gempa susulan ketiga di Kabupaten Sumba Barat tersebut berkekuatan Magnitudo 5,2 dengan kedalaman 10 km.
Gempa ini terjadi pada pukul 08.56 WIB, berselang dua jam dari gempa kedua.
Baca: Sudah 3 Kali Gempa Tektonik Guncang Sumba Barat Pagi Ini, Begini Penjelasan BMKG
Gempa di Kabupaten Sumba Barat ini berada di laut dengan pusat di 88 km barat daya Kabupaten Sumba Barat, NTT.
Gempa ini dirasakan di Tambolaka dengan Skala MMI IV.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
Baca: Gempa 5,2 Magnitudo Terjadi di Sumba Barat - NTT
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa Bumi Mengguncang Sumba Barat 2 Kali Pagi Ini
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
Baca: Gempa Hari Ini - Dua Kali Gempa di Sulawesi Hampir Tengah Malam
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Whiesa)