TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto menyatakan untuk mengkaji kembali rencana pembebasan Ustaz Abu Bakar Baasyir.
Pernyataan itu disampaikan Wiranto dalam konferensi pers pada Senin (22/1/2019) malam.
Sementara pihak keluarga Abu Bakar Baasyir di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah mempersiapkan rencana kepulangan Abu Bakar Baasyir.
Baca: Kuasa Hukum Abu Bakar Baasyir Akan Mengambil Sikap jika Pembebasan Tidak Terlaksana
Lantas apakah Abu Bakar Baasyir benar-benar bakal segera bebas?
Pada Selasa (22/1/2019) ini, Tribunnews.com merangkum sejumlah perkembangan terkini soal rencana pembebasan Abu Bakar Baasyir:
1. Pernyataan Jokowi Terbaru
Selasa ini, Presiden Jokowi memberikan pernyataan terbaru terkait rencana pembebasan Abu Bakar Baasyir dari Lapas Gunungsindur, Bogor, Jawa Barat.
"Kan sudah saya sampaikan, itu karena kemanusiaan, dan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir kan sudah sepuh, kesehatannya juga sering terganggu."
"Bayangkan kalau kita sebagai anak, liat orang tua kita sakit-sakitan seperti itu, yang saya sampaikan secara kemanusiaan," ujar Jokowi, Selasa (22/1/2019) di Istana Merdeka Jakarta.
Diketahui permintaan pembebasan terhadap Ba'asyir telah diajukan pihak keluarga sejak 2017 silam.
Alasannya, Ba'asyir yang divonis 15 tahun hukuman penjara sejak 2011 oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu sudah sepuh dan kesehatannya makin memburuk.
Terkait pembebasan bersyarat yang tengah dikaji untuk Ba'asyir, Jokowi menegaskan pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruji, Sukoharjo, Jawa Tengah itu harus memenuhi sejumlah persyaratan.
"Kita ini kan juga ada sistem hukum, ada mekanisme hukum yang harus kita lalui. Ini namanya pembebasan bersyarat, bukan pembebasan murni."
"Pembebasan bersyarat, syaratnya itu harus dipenuhi kalau tidak, kan gak mungkin saya nabrak. Ya kan."