News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Video Banjir di Gowa Sulawesi, Sutopo: 2.121 Orang Mengungsi dan Ribuan Rumah Terendam

Penulis: Umar Agus W
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah petugas TNI membantu evakuasi warga saat ratusan rumah terendam banjir di Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Selasa (22/1/2019).

Video Banjir di Gowa Sulawesi, Sutopo: 2.121 Orang Mengungsi dan Ribuan Rumah Terendam

TRIBUNNEWS.COM - Banjir melanda beberapa wilayah di Sulawesi Selatan pada Selasa (22/1/2019).

Hal ini disebabkan oleh hujan deras dalam sehari semalam yang disertai angin kencang.

Banjir ini melanda Kota Makassar dan enam kabupaten lainnya di Sulawesi Selatan.

Akun resmi @Sutopo_PN mengunggah beberapa video yang memperlihatkan kondisi Makassar yang terkena banjir.

Baca: SMKN 1 Sampang Jadi Langganan Banjir Tiap Tahun, Proses Belajar Siswa Terancam Terganggu

Seperti yang diketahui akun tersebut merupakan akun resmi dari kepala humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI yakni Sutopo Puwo Nugroho.

Dalam akunnya tersebut Sutopo juga menuliskan jika banjir mengakibatkan 2.121 orang mengungsi serta Ribuan rumah terendam banjir.

Lebih lanjut Sutopo juga mengatakan jika Banjir melanda 11 Kecamatan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.

Terkait soal BPBD wilayah tersebut dalam akunnya tersebut Sutopo juga mengatakan jika BPBD masih melakukan pendataan.

"Ribuan rumah terdampak banjir di 11 kecamatan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Masyarakat mengungsi di titik pengungsian dan ke kerabatnya. Pendataan masih dilakukan BPBD. Listrik padam." tulis lengkap @Sutopo_PN pada Rabu (23/1/2019) siang ini.

Baca: Sutopo BNPB: Longsor di Windusari, Tlogojati, Wonosobo, 1 Orang dalam Pencarian

Selain video tersebut Sutopo juga membagikan video lainnya.

Dalam video kedua tersebut nampak warga sedang berlindung diatas atap rumah karena banjir yang hampir menenggelamkan rumah mereka.

Sutopo juga menuliskan jika warga yang berlindung tersebut masih sembari menunggu evakuasi dari petugas di Perumahan Nusa Mapala Gowa.

Lebih lanjut Sutopo mengatakan jika Penanganan darurat dan pendataan masih dilakukan.

"Warga berada di atas rumah menghindari banjir sambil menunggu evakuasi dari petugas di Perumahan Nusa Mapala Gowa. 2.121 orang mengungsi di 13 titik pengungsi di Kab Gowa akibat banjir. Penanganan darurat dan pendataan masih dilakukan." tulis lengkap @Sutopo_PN pada Rabu (23/1/2019) siang ini.

Jika mengutip dari Tribun Timur, Bupati Kabupaten Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan jumlah pengungsi mencapai 2.121 orang akibat banjir dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Gowa, Selasa (22/1/2019) kemarin.

Adnan menyebutkan, para pengungsi ini ditempatkan pada 13 titik posko.

Rinciannya antara lain di Mesjid Baiatul Jihad Tompobalang : 70 jiwa, Kelurahan Samata : 200 Jiwa, Masjid Mangngalli : 200 Jiwa.

Kemudian di Puskesmas Pallangga: 21 Jiwa

Kantor camat Pallangga: 56 Jiwa

BTN Pallangga mas: 33 jiwa

Puskesmas Kampili: 6 jiwa

Sementata di Masjid Nurul Iman Yabani Bonto Ramba, Somba Opu : 94 jiwa

Pasar Sungguminasa: 600 Jiwa

Gardu Induk PLN Sunggu minasa: 40 jiwa

Pandang-pandang: 120 Jiwa

Bukit Tamarunang: 160 jiwa

Kompleks RPH Tamarunang: 521 Jiwa.

"Melalui forum ini saya meminta bagi masyarakat yang memiliki kelebihan tolong disisihkan untuk membantu saudara-saudara kita," kata Adnan dalam rapat koordinasi penanganna bencana di Baruga Karaeng Galesong, Rabu (23/1/2019).

Sementara itu Kepala Basarnas Sulsel Mustari dalam kondisi bencana di Gowa dia meminta dukungan masyarakat agar dapat mencegah korban jiwa yang bisa sewaktu-waktu datang.

"Yang jelas kami siap membantu. Kami standbye 24 jam. kapan berita masuk kami langsung tindaklanjuti," kata Mustari.

Baca: Info BMKG: Waspadai Potensi Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Wilayah Berikut

Kondisi Terkini Rabu (23/1/2019) Hari Ini

Sebelumnya juga diberitakan jika Tinggi muka air (TMA) Bendungan Bili-bili Gowa terus mengalami penurunan. Angka TMA kini berada di angka 100.91 per pukul 08:00 Wita pagi ini, Rabu (23/1/2019).

Kabar ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Teuku Iskandar. Menurutnya, angka ini perlahan mulai mendekati angka normal.

"Elevasi TMA waduk Bili-bili sudah mulai ada penurunan elevasi menjadi + 100.91 (status masih BATAS SIAGA) mudah-mudahan terus menuju ke elevasi normal," kata Teuku Iskandar melalui pesan WhatsApp.

Sebelumnya diberitakan, tinggi muka air Bendungan Bili-bili sempat mencapai 101.87 pada pukul 18:00 Wita Selasa (22/1/2019). Tim Ahli Operasional yang memantau saat itu, Hamzah, menyebut kondisi saat itu meningkat ke berstatus siaga.

Berikut penjelasan Balai Besar Wilayah Sungai Pempengan Jenneberang mengenai tingkatan status Bendungan Bili-bili.

Baca: Info BMKG: Cuaca Ekstrim, Angin Kencang dan Hujan Lebat Terjadi Hingga 30 Januari, Simak Wilayahnya

Suasana Bendungan Bili-bili Selasa (22/1/2019) diposting Bupati Gowa Adnan Puricta Ichsan. Bupati Gowa mengimbau warga di sekitar Bendungan Bili-bili untuk waspada

1. Status normal= Tinggi Muka Air (TMA) mencapai elevasi. + 99.50.
2. Status pemantau TMA mencapai elevasi + 99.64.
3. Status Waspada TMA mencapai elevasi + 100.
4. Status siaga TMA mencapai elevasi +101.60.
5. Status Batas Awas TMA mencapai elevasi +103.00

Cuaca buruk yang melanda Sulsel dua hari terakhir menelan korban jiwa.

Pemerintah Kabupaten Gowa merilis enam warganya meninggal dunia karena bencana banjir.

Sementara Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk evakuasi korban yang terjebak luapan air akibat banjir dan pemenuhan kebutuhan pokok warga yang mengungsi.

Sementara Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Gowa menelan enam korban jiwa, Selasa (22/1/2019).

Keenam korban tersebut tercatat bernama Akram al yusran (3) warga BTN Zigma Pangkabinanga Pallangga Gowa. Rizal Lisantrio (48) BTN Batara Mawang akibat tersengat listrik.

Selanjutnya dua korban di belakang pasar sapaya Kecamatan Bungaya tercatat Sarifuddin Dg Baji, serta 1 bayi belum teridentifikasi.

Sementara dua korban lainnya adalah korban longsor, satu di Malino atas nama Andi Sri Hastuti sedang satu korban longsor di Parogi yang belum teridentifikasi.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini