TRIBUNNEWS.COM - Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Achmad Zaky akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Pertemuan ini diduga sebagai buntut atas cuitan Achmad Zaky yang menyinggung soal dana research and development Indonesia yang dinilainya tertinggal dari negara lain.
Cuitan yang disertai dengan kata-kata 'Presiden Baru' itu menuai polemik dan jadi bahan pembicaraan di media sosial.
Dalam pertemuannya dengan Presiden, Achmad Zaky meminta maaf secara pribadi serta meluruskan terkait cuitannya yang sempat menuai polemik, sejak Kamis (14/2/2019) kemarin.
Baca: Ini Nasihat Jokowi untuk Bos Bukalapak Achmad Zaky
"Secara pribadi tadi, saya mengucapkan maaf pada Bapak dan meluruskan juga yang kemarin," ujarnya saat ditemui wartawan.
Pria berusia 32 tahun itu pun sempat berdiskusi dengan Presiden tentang rencana pemerintah yang membuat Indonesia maju.
"Saya mengapresiasi sekali, apa yang sudah dilakukan pemerintah dan pemerintah sudah memiliki plan (rencana) untuk membuat Indonesia maju yang berbasiskan inovasi."
"Kami akan support dan komitmen juga dari Bukalapak. Kebetulan Bukalapak sekarang sedang mengembangkan pusat riset juga di Bandung."
Selain di Bandung, hal serupa juga akan didirikan di Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.
Ia berharap, Bukalapak dan pemerintah bisa berkolaborasi serta bersama-sama membuat Indonesia maju, dengan berbasis riset, inovasi, hingga SDM yang berkualitas.
Baca: Bertemu Jokowi di Istana, Bos Bukalapak Minta Maaf Soal Twit Presiden Baru
Soal apa yang disampaikan Presiden pada dirinya, Achmad Zaky enggan berbicara lebih lanjut sebab akan disampaikan oleh pihak Istana.
Namun, ada satu pesan dari Jokowi yang paling diingat Achmad Zaky.
"Pak Presiden tadi menyampaikan, jangan uninstall Bukalapak. Instal Bukalapak karena karya Indonesia harus didukung, itu sih tadi yang saya ingat disampaikan Bapak Presiden," ujarnya.
Pria asal Sragen itu pun bilang, bila pertemuannya dengan Jokowi atas undangan dari Presiden sendiri.