Viral surat Buni Yani yang sebut nama Ahok, pihak pengacara sebut sebagai ungkapan ketidakadilan.
TRIBUNNEWS.COM - Surat diduga milik Buni Yani beredar luas di media sosial dan menjadi perbincangan banyak orang.
Surat tersebut diduga ditulis dari Gunung Sindur pada 21 Februari 2019 kemarin.
Saat ini Buni Yani tengah ditahan di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat setelah terbukti bersalah atas kasus pelanggaran UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Pengacara Buni Yani, H Aldwin Rahadian membenarkan bahwa surat yang beredar di media sosial ditulis dari Gunung Sindur.
Baca: Peserta Malam Munajat 212 Doakan Buni Yani, Bahar bin Smith, dan Ahmad Dhani
Baca: Benarkah Elektabilitas PDIP Menurun Karena Ahok? Ini Penjelasan Direktur Eksekutif IPI
"Ya itu memang surat dari Pak Buni Yani sebagai ungkapan ketidakadilan," kata Aldwin seperti dikutip Tribunnews dari Warta Kota.
Lewat surat yang beredar, Buni Yani merasa kasus yang sedang dihadapinya penuh ketidakpastian.
Ia juga mengaku tak nyaman berada di Gunung Sindur karena harus berada satu kamar bersama 12 orang lainnya.
Buni menyebutkan saat ini ia berada satu kamar dengan pencandu narkoba serta pembunuh.
Tak hanya itu, Buni Yani juga menyebutkan nama Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama dalam suratnya.
Ia merasa tidak adil dengan kondisinya yang berada dalam penjara saat ini.
Surat Buni Yani yang beredar luas ini satu di antaranya diunggah oleh pengguna Twitter bernama @vaunk_andhy.
"21/2/2019
Kasus saya penuh ketidakpastian. Saya betul-betul masuk penjara, sekamar kecil terdiri dari 13 orang.