News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

6 Fakta Acara Prabowo Subianto di Jogja, Minta Maaf ke Bibit Waluyo hingga Sempat Diwarnai Kericuhan

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo menghadiri acara silaturahmi Nasional di Medan, Sumatera Utara. Di Mojokerto Jawa Timur, Prabowo mengungkapkan alasannya bisa bertahan 18 tahun dan hingga 3 kali ikut pilpres.

6 Fakta Acara Prabowo Subianto di Jogja, Minta Maaf ke Bibit Waluyo hingga Sempat Diwarnai Kericuhan

TRIBUNNEWS.COM - Rabu (27/2/2019) kemarin, Prabowo Subianto menggelar acara bertajuk "Prabowo Menyapa Warga Jateng-DIY" di Grand Pacific Hall Sleman, Yogyakarta.

Dalam acara ini, Capres nomor urut 02 tersebut memberikan pidato kebangsaan di depan ribuan simpatisan dan relawan.

Ia pun menyampaikan beberapa hal dalam pidatonya tersebut.

Mulai dari menyinggung kekayaan negara yang mengalir ke luar negeri hingga permintaan maafnya pada Bibit Waluyo.

Tak hanya itu, acara Prabowo Menyapa ini rupanya juga sempat diwarnai kericuhan.

Dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut enam fakta terkait acara Prabowo Subianto di Yogyakarta.

Baca: Jawaban Sandiaga Buat Penonton Mata Najwa Tertawa saat Ditanya Soal Prabowo Sebut Negara Bisa Punah

1. Minta maaf pada Bibit Waluyo

Dikutip Tribunnews.com dari Tribunjogja.com, di sela-sela pidato kebangsaannya, Prabowo Subianto menyampaikan permohonan maafnya pada Bibit Waluyo.

"Saya di hadapan khalayak ramai saat ini, mau minta maaf sama pak Bibit Waluyo yang saat itu Pak Bibit mau maju lagi jadi Gubernur Jawa Tengah," tutur Prabowo.

Prabowo mengaku bersalah lantaran pernah menolak Bibit Waluyo yang kala itu akan maju lewat partainya dalam pencalonan gubernur.

Prabowo beralasan, kala itu dirinya masih belajar politik dan belum mengerti strategi apa yang harus digunakan.

"Waktu itu Partai Gerindra punya kursi dan Pak Bibit mau maju, saya tanya sama orang-orang saya yang di Semarang, bagaimana kalau kita dukung Pak Bibit, beliau dulu senior saya, panglima perang hebat, terus kata orang-orang saya, Pak bibit nggak punya uang pak, karena waktu itu saya masih belajar politik dan belum ngerti jadi nggak jadi dukung, saya minta maaf pak, saya malu," jelas Prabowo.

"Harusnya waktu itu, saya bilang meskipun nggak punya uang kita harus tetap dukung Pak Bibit Waluyo," tambahnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini