TRIBUNNEWS.COM - Banjir menerjang Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019).
Tak sekedar menggenangi pemukiman warga, banjir Madiun juga sempat menyebabkan jalan tol Surabaya-Madiun tergenang air.
Terkait dengan banjir di Madiun, berikut Tribunnews.com merangkum fakta dan perkembangan terkini:
1. Kondisi terkini jalan tol Surabaya-Madiun
Jalur Tol Surabaya-Madiun, KM 603+800 - 604+200 jalur B yang sempat tergenang banjir sejauh sekitar 600 meter, sudah kembali dibuka dan dapat dilewati, sejak Jumat (8/3/2019) sekitar pukul 02.30.
Baca: Cerita Asli Sosok Keluarga Penolong Korban Banjir di Tol Ngawi-Madiun yang Videonya Viral
Sebelumnya, pada Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) selaku pengelola jalan tol Caruban-Solo mulai memberlakukan contraflow di titik KM 607.800 - KM 602.000 atau sepanjang 5,8 kilometer.
"Tadi pagi dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, setelah berkoordinasi dengan PJR Polda Jatim, kami sudah melakukan normalisasi arus, dengan membuka Jalur Tol Madiun-Surabaya dari arah Surabaya menuju barat, di KM 603-604," kata Kasatlantas Polres Madiun, AKP Imam Mustolih, saat dikonfirmasi, Jumat (8/3/2019) pagi seperti dikutip dari Surya.
Baca: Suami Istri dan 2 Balita yang Terjebak Banjir di Madiun Berhasil Diselamatkan Pengendara Mobil
Meski demikian, masih terdapat genangan air di lokasi, sepanjang sekitar 200 meter dengan ketingian mencapai sekitar 10 sentimeter.
Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada pengendara yang melintas agar berhati-hati, karena masih terdapat genangan air.
"Hati-hati mengingat situasi tol yang masih tergenang air, perhatikan batas kecepatan, prioritaskan keselamatan," kata Imam.
2. Data Terbaru Warga Terdampak
Banjir di Kabupaten Madiun pada Kamis (7/3/2019) sore mulai surut.
Dari 52 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Madiun yang terdampak banjir, hanya tinggal satu desa yang masih tergenang.
"Jadi hingga Kamis (7/3/2019) malam hari, saya baru saja mendatangi lokasi paling ujung, perbatasan dengan Ngawi. Dusun Pojok, Desa Sogo, air naik di sana. Tapi desa lainnya sudah turun semua."