Budi Karya Sumadi menjelaskan, crane untuk mengangkat gerbong kereta tersebut hanya ada dua yakni di Cirebon dan Bandung.
Maka, lanjut dia, pihaknya memutuskan untuk mengirim crane tersebut dari yang terdekat.
"Ada dua, satu dari Cirebon, tapi yang dari Bandung yang bergerak ke sini, untuk mengangkut crane yang terguling," katanya dikutip dari Tribunnews.Bogor.com.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitter memberikan infromasi jika kecelakaan tersebut mengakibatkan kelumpuhan jalur.
Perjalanan KRL relasi hanya beroperasi sampai di Depok.
Sutopo juga mengatakan jika perjalanan menuju Bogor hanya akan berhenti sampai Stasiun Depok.
Baca: KRL Anjlok, Perjalanan KRL Hanya sampai Depok
Baca: Korban Luka Anjloknya KRL di Bogor Dievakuasi ke RS Salak
Baca: Menhub Perintahkan Anak Buahnya Investigasi Tergulingnya KRL di Kebon Pedes Bogor
Mengenai gangguan perjalanan KRL Commuter Line, Eva Chairunnisa menambahkan jika pihaknya berencana mensiasati gangguan tersebut dengan menerapkan sistem potong relasi.
"Rencananya akan dimaksimalkan dengan potong relasi. Kereta yang seharusnya berakhir di Stasiun Bogor berhenti di Stasiun Cilebut atau Stasiun Bojonggede," ungkap Eva Chairunnisa.
Efek potong relasi ini, diakui Eva Chairunnisa, akan menimbulkan keterlambatan kereta karena harus mengantre.
(Tribunnews.com/Miftah)