News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

4 Fakta Kasus Pengeroyokan Siswa SD di Lampung, Terpicu Chat WhatsApp hingga Dikeroyok Geng Jaling

Penulis: Umar Agus W
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - 4 Fakta Kasus Pengeroyokan Siswa SD di Lampung, Terpicu Chat WhatsApp Hingga Dikeroyok Geng Jaling, Simak Ulasan lengkapnya berikut ini

4 Fakta Kasus Pengeroyokan Siswa SD di Lampung, Terpicu Chat WhatsApp Hingga Dikeroyok Geng Jaling

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah potongan video pengeroyokan viral di WhatsApp pada akhir-akhir ini.

Dalam video tersebut nampak seorang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sedang dikeroyok oleh beberapa orang.

Setelah ditelusuri ternyata TKP berasal dari Bandar Lampung.

Terkait dengan anaknya yang menjadi korban sang ayah kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Kedaton Lampung.

Mengutip dari Tribun Lampung, ayah dari korban tersebut kemudian menjelaskan jika pengeroyokan ini berasal dari sebuah chat di whatsApp.

Baca: Kepergok Nonton Film Horor Sendirian, Ibnu Jamil Mengaku Masih Nyaman Jadi Single

Berikut ini tribunnews merangkum 4 fakta terkait dengan kasus pengeroyokan ini:

1. Korban Masih SD

Ilustrasi (Facebook Siti Wulan Dari)

Yang disayangkan ketika kasus ini adalah menimpa seorang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar atau SD.

Mengutip dari Tribun Lampung, korban berinisial DS.

Nampak awalnya terlihat dalam video DS sedang dibekap oleh salah satu pengeroyok.

Kemudian DS diinjak dan dipukuli oleh pengroyok lain.

Saat orangtua DS dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Hendri Dunan (44) membenarkan video tersebut.

Baca: 4 Fakta Terbaru Ledakan Bom di Sibolga, Gunakan Bom Lontong Hingga Kata Polisi Soal ISIS

Sang ayah, Hendri juga menuturkan jika peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (11/3/2019) sore.

"Jadi awalnya saya gak tahu, awalnya dia pulang sekolah, kemudian dijemput keluarlah anak saya," ucapnya.

Kata Hendri, sekitar sore menjelang magrib anaknya pulang ke rumah.

"Begitu pulang gak bilang-bilang apa-apa, memang kondisinya kotor, saya pikir habis main bola," tuturnya.

"Baru sekitar jam 20.00 wib saya dapat video (persekusi) itu dari ponakan, ya saya tentu kaget," paparnya.

Baca: Soal Ledakan Bom di Sibolga, Kata Polisi Hingga TKP Berada di Depan Masjid

2. Miss Komunikasi karena Chat di WhatsApp

 Ilustrasi Chat WhatsApp (Tribun Medan & Tech Republic)

Mengutip dari sumber yang sama, kasus pengeroyokan ini juga diduga lantaran miss komunikasi melalui chat di WhatsApp.

Hendri Dunan (44) yang merupakan ayah dari korban membenarkan penyebab pengeroyokan tersebut.

"Nah salah satu anggota (YA) geng itu, kata anak saya tersinggung," ucap warga Rajabasa ini, Rabu 13 Maret 2019.

Lanjutnya, anaknya dikeroyok dengan cara diinjak, dijepit, ditendang dan dipukul.

"Baru setelah divisum ketahuan anak saya mengalami memar dan bengkak dibagian telinga sebelah kanan dan punggung," tandasnya.

Baca: 4 Pelaku Pengeroyokan Seorang Pemuda di Bekasi Dibekuk Polisi

3. Dikeroyok Geng Jaling

Ilustrasi pengeroyokan (Tribunnews.com)

Sang korban pengeroyokan DS yang masih berusia 14 tahun ini dikeroyok oleh 5 orang.

Jika mengutip dari Tribun Lampung kelima terduga pelaku tersebut berinial RZ, DV, YA, Yi dan AN.

Kelima terduga pelaku tergabung dalam sebuah Geng Jaling.

"Ternyata keluar itu dikeroyok, oleh lima anak. Namanya saya lupa, tapi yang jelas bukan kawannya."

"Ada yang SMP, dan ada yang gak sekolah, mereka geng, geng Jaling, umurnya sekitar 15 sampai 16 tahun," ucap ayah DS, Hendri Dunan (44).

Baca: Aksi Brutal Geng Motor, Seorang Pria Dibacok dengan Senjata Tajam

Hendri juga menambahkan jika kelima terduga pelaku tersebut sebelumnya juga pernah membuat kasus yang sama.

"Jadi ke lima anak itu sudah buat kasus karena menyerang sekolah anak saya di SD 3 Labuhan Dalam," sebutnya.

"Atas penyerangan itu kelimanya membuat perjanjian kalau membuat ulah lagi bisa diadukan keranah hukum," imbuhnya

Baca: Buntut Panjang Kasus Pengeroyokan 2 Pemuda hingga Tewas di Unimed, 4 Pelaku Berhasil Ditangkap

4. Dilaporkan Kepihak Polisi

Ilustrasi polisi (IST)

Kasus pengeroyokan ini pun berakhir dengan proses hukum di Polsek Kedaton Lampung.

Sang ayah, Hendri Dunan resmi melaporkan ke pihak Polsek Kedaton Lampung.

Hal itu juga di benarkan oleh Kapolsek Kedaton, Kompol Abdul Mutholib.

Ia mengatakan jika laporan dari kasus ini sudah tersurat dalam TBL/380/III/2019/LPG/RESTA BALAM/ SEKTOR KDT dan masih dalam proses.

"Nanti saya cek lagi," ungkap Abdul singkat saat mengutip dari Tribun Lampung.

Disisi lain Ketua Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Lampung Rini Proborini juga turut memberikan tanggapannya.

Menurutnya kasus pengeroyokan ini bisa berasal lantaran tekanan jiwa.

"Jadi agresifitas remaja terjadi karena adanya tekanan pada jiwa seseorang, tekanan ini diperoleh dari berbagai sumber," ungkap Rini, Rabu (13/3/2019).

"Pertama contoh dalam keluarga orang tua mendidik anak terlalu keras atau bisa jadi kebutuhan anak tak terpenuhi sehingga membuat tekanan dirinya," imbuhnya.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini