Setelah terjadinya serangan teror di dua Masjid Kota Christchurch, kini Kota Auckland, Selandia Baru mendapatkan teror bom di dua tempat berbeda.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah terjadinya teror di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), kini Kota Auckland yang menjadi sasaran teror.
Serangan teror di Kota Auckland, Selandia Baru tersebut terjadi di Kantor Bauer Media Group pada Senin (18/3/2019) pagi tadi.
Kantor Bauer Media Group yang ada di Kota Auckland, Selandia Baru tersebut mendapatkan ancaman teror berupa bom pada pukul 10.30 waktu setempat.
Baca: Facebook Klaim Hapus 1,5 Juta Video Penembakan di Selandia Baru
Baca: Dua WNI Korban Serangan Penembakan di Selandia Baru Berangsur-angsur Pulih
Setelah mendapatkan ancaman bom, staf Kantor Bauer Media Group di Auckland, Selandia Baru ini dievakuasi oleh pihak kepolisian setempat.
Polisi telah mengkonfirmasi kepada Berita 1, mereka menanggapi laporan ancaman yang dibuat di sebuah alamat di Wellesley Street West.
Kepolisian mengatakan bahwa mereka diberitahu tentang kejadian tersebut pada pukul 10.30 pagi.
Seorang juru bicara polisi mengatakan, para staf Kantor Bauer Media Group telah mengevakuasi diri mereka sendiri.
Baca: Sebarkan Konten Penembakan di Christchurch, Seorang Remaja Selandia Baru Ditangkap
Baca: Kabar Terbaru Teror Masjid Christchurch Selandia Baru, 9 Orang Kritis Termasuk Bocah Berusia 4 Tahun
"Staf telah mengevakuasi diri mereka sebagai tindakan pencegahan," ungkapnya.
"Saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan," ujarnya.
Sementara itu, ancaman bom kedua dilaporkan dilakukan oleh seorang penumpang di Bandara Domestik Auckland.
Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada Newshub, mereka menanggapi sebuah laporan tentang ancaman bom.
Baca: 2 Rumah Terkait Pelaku Teror di Selandia Baru Digeledah Polisi Australia
Baca: Kisah di Balik Penembakan Brutal Selandia Baru Ayah Mengadang Peluru Demi Menyelamatkan Saya
Ancaman bom tersebut ternyata dibuat oleh seorang penumpang pesawat di terminal domestik di Bandara Auckland, tepat sebelum 16:50 waktu setempat.
Sejak beredarnya berita tersebut, pihak kepolisian berbicara kepada penumpang dan tampaknya insiden ini adalah bentuk kesalahpahaman.
Kepolisian mengatakan kepada Newshub bahwa tidak ada ancaman bagi publik dan masalah ini telah diselesaikan.
(Tribunnews.com/Whiesa)