TRIBUNNEWS.COM - Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bandara HI diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Minggu (24/3/2019).
Peresmian dilakukan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
"Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim, MRT fase pertama saya nyatakan dioperasikan, sekaligus MRT fase II hari ini kita mulai lagi," ujar Jokowi.
Dalam peresmian ini, Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Wiranto, dan lainnya.
Diresmikannya MRT Jakarta merupakan hal besar yang menjadi mimpi banyak pihak.
Dalam peresmiannya pun banyak peristiwa menarik yang terjadi.
Berikut Tribunnews.com rangkumkan dari berbagai sumber, lima fakta peresmian MRT Jakarta.
Baca: Viral Video Kelakuan Tercela Penumpang Kereta MRT Jakarta, Gelantungan Bak Sirkus dan Nyampah
1. Kelakukan tidak tertib pengguna
Selain diresmikan, kemarin Minggu (24/3/2019) juga dilakukan masa uji coba MRT Jakarta.
Warga Jakarta dapat menumpang MRT Jakarta secara gratis.
Namun, dalam masa uji coba tersebut, banyak perilaku tidak tertib yang dilakukan sejumlah warga.
Perilaku tak tertib penumpang MRT Jakarta saat masa uji coba ini pun menjadi viral di media sosial dan jadi perbincangan warganet.
Dalam sejumlah foto yang diunggah beberapa akun, tampak penumpang bergelantungan di dalam kereta demi foto selfie.
Terlihat pula penumpang yang menginjak kursi hingga makan lesehan di peron stasiun MRT.
Kelakuan tidak tertib penumpang tersebut mendapat tanggapan dari sejumlah pihak yang sangat menyayangkan.
Baca: Video Panduan dan Larangan Wajib Dipahami Penumpang MRT Jakarta yang Beroperasi Senin Ini
Baca: Anies Baswedan Sampaikan Rasa Terima Kasih Kepada Para Pekerja Pembangunan MRT Jakarta
2. Ucapan terima kasih Anies Baswedan untuk seluruh pekerja yang terlibat
Gubernur Jakarta, Anies Baswedan berikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan MRT Jakarta.
Ucapan terima kasin itu ia sampaikan melalui unggahan di media sosial Instagram miliknya.
Anies Baswedan bahkan mengaku telah meminta kepada Direksi PT MRT untuk mencatat setiap nama yang terlibat dalam pembangunan MRT Jakarta.
Anies tampak menghargai setiap peluh orang-orang yang bekerja membangun MRT Jakarta tak kenal waktu.
Berikut ucapan lengkap rasa terima kasih Anies Baswedan kepada para pekerja pembangunan MRT Jakarta.
Kepada Yth.
Para Pekerja Pembangunan MRT
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Ibu dan Bapak yg saya hormati, saya menuliskan pesan ini untuk ucapkan terima kasih. Apresiasi pada semua yg pernah bekerja membangun MRT ini.
Saya sudah berkali-kali naik MRT, tapi tadi pagi berbeda. Pagi ini bersejarah karena MRT akan diresmikan. Di perjalanan menuju lokasi acara, wajah para pekerja itulah yg muncul di benak saya.
Mereka yg berpeluh siang malam. Saya tahu persis karena hampir setiap malam lewat sekitar tiang-tiang pancang. Di malam gulita, saat mayoritas warga telah tidur, Anda semua masih berkeringat. Bekerja tanpa henti.
Borobudur dibangun selama lebih dari 100 tahun; bangsa kita memang punya stamina untuk membuat karya monumental lintas masa. Kita kagum karyanya tapi tak pernah kenal nama para pekerjanya.
Saya sudah meminta kepada Direksi PT. MRT agar mencatat setiap nama yang terlibat, sekecil apapun termasuk para pekerja paling operasional. Dokumentasikan semua, dan izinkan kami, bangsa Indonesia, mengenal orang-orang yg bekerja keras dalam sunyi.
Hari ini mungkin Anda di rumah, menonton di televisi atau membaca beritanya. Anda tidak berada di lokasi, tak menyaksikan langsung hasil kerja keras yang anda lakukan. Tapi ketahuilah, tepuk tangan tadi membahana. Ribuan bertepuk-tangan. Izinkan saya menegaskan bahwa tepuk tangan itu sesungguhnya untuk Anda, untuk tiap jiwa yg bekerja dalam senyap.
Anda telah mengubah wajah ibu kota, hasil kerja Anda akan memudahkan hidup jutaan orang selama puluhan tahun mendatang. Mereka semua hampir pasti tidak kenal dengan nama Anda tapi semua pasti merasakan karya Anda yg akan berbekas sepanjang sejarah.
Kami yg berdiri di atas panggung, gelintiran jumlahnya, tak sebanding dengan Ibu-Bapak yg ratusan ribu jumlahnya yg bekerja tak tampak, jauh dari sorotan publik.
Atas nama rakyat Jakarta, saya mengirimkan rasa terima kasih dan rasa hormat pada Ibu, Bapak dan Saudara semua. Semoga tiap butir keringat itu akan dicatat sebagai amal shaleh, dan setiap kemudahan yang dirasakan oleh pengguna MRT akan dicatat sebagai amal jariyah bagi Anda semua.
Wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh.
Salam,
Anies Baswedan
Baca: MRT Jakarta Hari Ini Diresmikan Presiden, Anies Baswedan Ucapkan Terima Kasih Kepada 5 Gubernur DKI
Sebelumnya, dalam peresmian MRT Jakarta Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada para gubernur DKI Jakarta yang turut serta dalam menggagas pembangunan ini.
“Izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada para gubernur yang telah ikut mengawal dan mendorong proses MRT ini. Para gubernur pendahulu saya, yaitu Bapak Sutiyoso, Gubernur Fauzi Bowo, Gubernur Joko Widodo, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Djarot Saiful Hidayat," ujar Anies dalam sambutannya saat peresmian MRT.
Baca: Jokowi Perintahkan Gubernur Anies Bangun MRT Jakarta Fase 3
3. Butuh 6 presiden dan 9 gubernur dalam pembangunan MRT Jakarta
Pembangunan MRT Jakarta membutuhkan waktu yang panjang sehingga terjadi pergantian 6 presiden dan 9 gubernur Jakarta.
Ide pembangunan MRT sudah tercetus sejak 1985 lalu. Saat itu kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), BJ Habibie mencetuskan usulan tersebut.
Selang lima tahun, akhirnya studi yang dilakukan pria yang menjadi presiden RI ke-3 itu ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu Sutiyoso.
Selama 10 tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota itu, Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso membuat dua studi dan penelitian yang dijadikan landasan pembangunan MRT.
Namun, baru pada era kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rencana pembangunan MRT dijadikan proyek nasional.
Berangkat dari kejelasan tersebut, akhirnya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai bergerak dan saling berbagi tanggung jawab.
Baca: Fase Kedua Pembangunan MRT Dimulai, Jokowi: Yang Setuju Tunjuk Jari
Pada 28 November 2006 penandatanganan persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar.
Setelah adanya kesepakatan tersebut, Pemprov DKI akhirnya membentuk badan usaha yang bernama PT Mass Rapid Transit Jakarta pada 2008. Saat itu, posisi Sutiyoso sebagai gubernur DKI Jakarta telah digantikan oleh Fauzi Bowo (Foke).
Pada penghujung jabatan Foke sebagai gubernur DKI di 2012, barulah dia meresmikan pencanangan pembangunan proyek MRT tahap I koridor selatan-utara sepanjang 15,7 km dari Lebak Bulus-Bundaran HI.
Setelah dicanangkan Foke, akhirnya Joko Widodo yang saat itu menggantikan Foke sebagai gubernur DKI Jakarta melakukan peletakan batu pertama proyek pembangunan MRT.
Meski Jokowi telah meletakkan jabatannya di DKI Jakarta, pembangunan ini terus berlanjut pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada tahun 2015.
Lalu pada 2017, Gubernur Djarot Saiful Hidayat menandatangani Pergub Nomor 140 Tahun 2017 tentang Penugasan PT MRT Jakarta Sebagai Operator Utama Pengelola Kawasan Transit Oriented Development Koridor Utara-Selatan Fase I MRT.
Hingga akhirnya proyek tersebut baru bisa diresmikan di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca: Dubes Jepang: Segeralah Coba MRT
4. Dubes Jepang tak sabar ingin mencoba
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii mengaku, tak sabar ingin menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari.
Salah satunya, menggunakan moda transportasi berbasis rel ini untuk makan siang di salah satu pusat perbelanjaan di Blok M, Jakarta Selatan.
"Kedubes Jepang akan ke sana. Saya secara pribadi ingin gunakan MRT. Ketika makan siang saya ingin makan MRT ke Blok M. Kalau saya makan siang di Blok M saya akan posting di Instagram," seloroh Ishii menjawab pertanyaan Kompas.com, Minggu (24/3/2019).
Jarak Kedutaan Besar Jepang yang berada di Jalan MH Thamrin Nomor 24 memang terbilang cukup dekat dengan Stasiun MRT Bundaran HI.
Baca: Mulai Beroperasi Besok, Ini Jadwal Operasional dan Tarif MRT Jakarta
5. Tarif MRT Jakarta
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, tarif moda raya terpadu ( MRT) sudah ditetapkan. Menurut dia, DPRD DKI sudah menyepakati tarif MRT dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Tarif sudah ada, tebal tipisnya antara Rp 10 ribu sampai Rp 16 ribu," kata Prasetio, di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2019).
Prasetio mengatakan, subsidi dari APBD DKI akan lebih banyak jika tarif yang ditetapkan flat.
Menurut rencana, tarif yang ditetapkan akan berbeda, tergantung naik turun di tiap stasiun.
"Subsidinya kegedean. Saya sama Pak Gubernur sudah cocok nih soal tarif," ujarnya.
Direktur Utama PT Transjakarta William Sabandar sebelumnya mengatakan, MRT Jakarta akan dioperasikan secara gratis pada 25-31 Maret 2019.
Meski demikian, penumpang tetap harus membeli tiket mulai tanggal 25 Maret.
Namun, saldo pada tiket tak akan terpotong saat melakukan tap-in.
Tiket bisa dibeli di vending machine dan sales office di tiap stasiun MRT Jakarta.
Tarif MRT akan diberlakukan mulai 1 April 2019.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)