TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden (Capres0 nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) melakukan kampanye terbuka di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019).
Kampanye Jokowi di Solo ini dipusatkan di Stadion Sriwedari.
Dalam orasinya, Jokowi menyampaikan sejumlah hal untuk pendukungnya.
Terkait dengan kampanye Jokowi di Solo hari ini, berikut rangkumannya:
1. Dikirab dengan Kereta Kencana
Jokowi beserta istri, Iriana Jokowi dikirab dengan menggunakan kereta kencana menuju ke lokasi kampanye di Stadion Sriwedari.
Jokowi dikirab dari rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung yang lokasinya tak terlalu jauh dari Stadion Sriwedari.
Kirab kereta kencana juga diiringi simpatisan berbusana tradisional dan simpatisan dengan payung bertuliskan kalimat - kalimat persuasif pendukung Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 01 tersebut.
Riuh dukungan menggaung ketika Jokowi dan Iriana melewati ruas Jalan Sriwedari.
Di tengah hiruk pikuk dukungan tersebut, Jokowi dan Iriana melempar kaus kepada masyarakat.
Cukup antusias, para pendukung yang datang tampak berusaha mendapatkannya.
2. Jokowi Ceritakan Kilas Balik Karier hingga Jadi Presiden
Jokowi memberikan orasi di tengah puluhan ribu pendukungnya dalam kampanye akbar di Stadion Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (9/4/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjadi petahana itu, pertama membuka orasi dengan menanyakan kabar masyarakat Solo Raya dan sekitarnya yang hadir dalam kampanye.
"Pripun kabaripun (gimana kabarnya?)," kata dia yang diulang tiga kali disambut meriah.
Lantas Jokowi meminta para pendukung setianya mengangkat jari atau jempol.
"Ayo angkat jarinya, angkat jempolnya," tuturnya sembari mempraktikkan.
Jokowi pun membuka nostalgia jika dirinya sangat senang menyapa pendukung di kampung halamannya yang telah mengubah karir dalam kepemimpinannya.
"Saya sangat senang sekali bisa hadir di Solo, kota yang sangat saya cintai," ucap dia.
"Saya mengawali karier di bidang pemerintahan di sini (Solo)," jelasnya menegaskan.
Lebih lanjut dia menerangkan, pada 2005-2010 dia berhasil memimpin Solo dengan aman hingga dilanjutkan pada dua periode 2010-2012.
"2012 saya dipanggil Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) ke Jakarta," tuturnya.
"Saya pun jadi gubernur DKI Jakarta, tetapi kurang dari tiga tahun dicalonkan presiden," aku dia mengenang perjalanannya.
3. Minta Kemenangan Lebih dari 84 persen
Jokowi meminta kepada para pendukungnya di Solo agar perolehan suara Jokowi- KH Maruf Amin di Pilpres 2019 nanti bisa mencapai 84 persen lebih.
"Dulu Pilpres 2014 Jateng 66, 65 persen," ungkap Jokowi.
"Namun tahun ini, saya tidak mau hanya segitu, saya mau minimal 70 persen," jelas dia.
"Itu minimal loh ya," tuturnya menegaskan.
Lebih lanjut dia memaparkan, paling tidak pada Pilpres 2019 ini di Jateng bisa meraup 80 hingga 90 persen.
"Awas.. Awas khususnya Solo, harus lebih dari 84 persen," harap dia.
4. Dilarang, Knalpot Blong Masih Mewarnai
Sejumlah titik lalu lintas di Kota Solo, Selasa (9/4/2019), diramaikan riuh suara knalpot brong atau knalpot tidak standar pabrik.
Pantauan TribunSolo.com di lokasi, para simpatisan pasangan calon nomor urut 01, dalam kampanye akbar di Solo masih menggunakan knalpot brong dalam kegiatan kampanye.
Padahal, sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, FX Hadi Rudyatmo. sudah mengeluarkan larangan penggunaan sepeda motor dengan knalpot brong atau bukan standar pabrik.
Tidak hanya itu, Rudy juga mengungkapkan aksi kampanye knalpot brong sangat mengganggu kenyamanan masyarakat.
Rudy mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Solo tentang larangan tersebut.
6. Jokowi Sebut Jateng Jadi Penentu
Jokowi menyebut wilayah Jawa Tengah (Jateng) akan menjadi penentu menang dan tidaknya dalam Pilpres 2019.
"Hati-hati, Jateng akan sangat menentukan menang dan tidaknya kita (Jokowi-Ma'ruf)," ungkap dia mewanti-wanti saat orasi di tengah puluhan ribu pendukungnya dalam kampanye akbar di Stadion Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (9/4/2019).
Lebih lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini petahana itu, suara pemilih di Jateng akan menambah prosentase elektabilitas.
"Jateng akan kita pakai untuk menutup di tempat lain, nah...nah..nah," jelasnya.
"Oleh sebab itu kita harus bekerja keras, siap? Tunjuk jari?," tutur dia menegaskan yang dijawab serentak oleh pendukungnya.
"Siap Pak Jokowi," ujar pendukung terdengar menggema sembari mengangkat satu jari.
Dia pun meminta para pendukung khususnya di Jateng, termasuk Solo Raya untuk bekerja keras selama delapan hari mendatang.
"Sekali lagi waktu yang tinggal 8 hari ini, kita gunakan betul-betul konsolidasi," pintanya.
"Sampaikan ke keluarga, tetangga, teman-teman kita, agar semuanya nyoblos 01," harap dia disambut teriakan pendukungnya.
(Tribunnews.com/Daryono/TribunSolo.com/Asep Abdullah Arrawi/Garudea)