Jika stres berlanjut untuk waktu yang lama, kadar testosteron pria dapat mulai turun.
Ini dapat mengganggu produksi sperma dan menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi.
Stres kronis juga dapat meningkatkan risiko infeksi pada organ reproduksi pria seperti prostat dan testis.
Bagi wanita, stres dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Ini dapat menyebabkan periode yang tidak teratur, lebih berat, atau lebih menyakitkan.
Stres kronis juga dapat memperbesar gejala fisik menopause .
Baca: Inilah Bahaya dari Kebiasaan Menahan Kentut yang Patut Diwaspadai
6. Sistem kekebalan
Stres merangsang sistem kekebalan tubuh, yang bisa menjadi nilai tambah untuk situasi langsung.
Stimulasi ini dapat membantu Anda menghindari infeksi dan menyembuhkan luka.
Namun seiring waktu, hormon stres akan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan mengurangi respons tubuh Anda terhadap penjajah asing.
Orang-orang di bawah tekanan kronis lebih rentan terhadap penyakit virus seperti flu dan pilek, serta infeksi lainnya.
Stres juga dapat meningkatkan waktu yang Anda perlukan untuk pulih dari sakit atau cedera.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)