"Kalau sudah menggigit jari biasanya sudah lapar," kata Dedi, tetangga Wiji pada Kamis (18/4/2019).
Akibatnya, jari-jari tangan Wiji sebelah kiri kini sudah habis, hanya telapak yang tersisa.
Dikutip Tribunnews dari Surya.co.id, luka gigitan yang ada di tangan dan jari Wiji kini telah diperban.
Meski telah diberi cairan antiseptik, kondisi Wiji masih memprihatinkan.
Luka bekas gigitan yang ada di jari-jari Wiji diketahui terjangkit infeksi.
3. Hanya diasuh nenek
Selama ini, Wiji Fitriani tinggal bersama sang nenek, Jirah (65).
Sejak Wiji menderita gangguan jiwa, kedua orang tuanya justru jarang datang menemuinya.
Dilansir Surya.co.id, Jirah tak bisa berbuat banyak untuk merawat sang cucu karena keterbatasan ekonomi.
Untuk membersihkan dan membalut luka Wiji, Jirah kerap dibantu oleh para tetangganya.
Baca: Derita Gangguan Jiwa, Wanita Kediri Ini Dilaporkan Makan Jarinya Sendiri
Ia berharap ada perhatian dari aparat terkait dengan kondisi Wiji.
4. Tanggapan DKR Jawa Timur
Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur Arif Witanto meminta pemerintah untuk memberikan perhatian pada Wiji Fitriani.
"Petugas Kesehatan di Kabupaten Kediri seharusnya bisa lebih memberikan perhatikan kepada Wiji, pasien jiwa yang memakan jarinya," ujar Arif kepada Surya.co.id, Kamis (18/4/2019).
Ia menambahkan bwah petugas dapat melakukan tindakan proaktif dengan cara menjemput bola.
Juga mengaktifkan petugas rawat jiwa untuk mengunjungi rumah penderita.
"Petugas jangan hanya menunggu laporan dan duduk saja. Apalagi penderita juga memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS)," tutur Arif.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)