Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jane Shalimar kecewa dengan pemberitaan di media massa yang menyebut kekasihnya, Didi Mahardika menodongkan pistol ke sopir taksi.
"Kami korban, kami ngebantu lho. Masa kami yang korban malah kami yang dijorokin beritanya ke mana-mana. Ini kecelakaan biasa saja. Bisa terjadi sama siapa aja," ucapnya, saat ditemui semalam di Polres Metro Jakarta Selatan.
Jane lantas menuturkan kronologi peristiwa yang dialaminya di depan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) drive thru, di depan Pondok Indah mall. Saat itu ia ingin keluar dari mobil dan melepas sabuk pengamannya untuk mengambil duit di ATM. Tiba-tiba, ia merasakan benturan keras dari belakang mobilnya.
Akibat benturan itu, mobil yang dikemudikannya terdorong ke depan. Jane sempat mengira yang menabraknya adalah sepeda motor karena hanya melihat satu lampu yang menyala. Ternyata yang menabraknya adalah taksi.
Dalam kecelakaan itu, seorang pengendara sepeda motor terjatuh. Jane langsung keluar dari mobilnya. Ia menghampiri taksi yang menabraknya. Ia mengetuk kaca jendela taksi. Tetapi tidak ada reaksi dari sang sopir.
Dari luar kaca jendela taksi, ia melihat sopir pindah tempat duduk di sebelah kiri. Sopir taksi itu malah asyik teleponan. Ia pun kesal karena sopir taksi itu tidak mau keluar.
"Aku lihat dia itu malah teleponan. Aku heran, kok ini orang malah asyik telepon, bukannya ngecek korban yang jatuh," keluhnya.
Jane terus meminta sopir taksi itu keluar dari mobilnya. "Tapi dia diam saja. Terus gua pikir oke, lu sakit," ucapnya. Jane kemudian menghampiri pengedara sepeda motor yang terjatuh. Jane kemudian memerintahkan asistennya membawa pengendara itu ke rumah sakit.
Sejurus kemudian Didi datang ke lokasi. Cucu Presiden Pertama Republik Indonesia itu, kemudian menanyakan sopir taksi itu berada. "Terus aku cegah Mas Didi karena takut marah-marah kan di situ. Abis itu aku minta dibawa ke rumah sakit juga karena bahu kanan saya sakit," tandasnya.