Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Vicky Nitinegoro punya beberapa sahabat yang berkecimpung di klub-klub profesional sepakbola Indonesia. Melihat nasib teman-temannya yang menggantung, ia merasa miris.
Ia mengatakan beberapa temannya kini tak bisa ikut berpartisipasi dalam pertandingan sepakbola yang diadakannya. Meski para pemain sepakbola profesional itu tak bercerita banyak, Vicky menyadari ada beberapa perubahan dirasakannya.
"Kelihatan sih pemain-pemain klub profesional yang dulu susah diajak latihan karena ada latihan rutin sama klubnya. sekarang ketika gue buat acara charity di daerah-daerah, mereka bisa ikut ambil bagian. Walaupun mereka nggak ngomong blak-blakan ya," ujar Vicky saat ditemui di Exodus Dinning, Kuningan City, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Melihat teman-temannya yang luntang lantung, Vicky merasa miris melihatnya. Apa lagi para pemain yang sudah berkeluarga.
Praktis para pemain itu tak punya penghasilan utama. Terutama saat gaji mereka ditahan-tahan oleh klub yang dibelanya.
"Kasihan ya pemain-pemain bola yang udah punya keluarga termasuk teman-teman gue sendiri. Gaji ditahan-tahan sampai enam bulan, sedangkan gaji mereka ya nggak terlalu besar juga, cukup miris dan kasihan," ujar Vicky
"Mudah-mudahan mereka didukung oleh negara dan pemerintah. Mereka main bola kan untuk negara juga, buat mengharumkan nama Indonesia di luar-luar sana. Mudah-mudahan mereka masih ada yang peduli, dan masih ada yang bantu-bantu," lanjutnya.