Berbeda dengan Sobrat, saat jam istirahat pemeriksaan, dia memiih untuk makan di kantin di depan polsek.
Tidak hanya bersantai, Sobrat juga membuka diri kepada para wartawan yang meliput.
Dalam wawancaranya, Sobrat bersikukuh tidak menjambak Tamara, melainkan Adrian.
Apa alasannya? Sobrat mengaku dendam dan merasa diremehkan.
Mantan makelar tanah ini mengaku sudah kenal baik dengan Tamara sejak tahun 2014, karena rumah mereka berdekatan.
Tamara pun sering makan di restoran milik Sobrat.
Pria berkulit sawo matang ini pula yang menjadi makelar ketika ayah Tamara membeli tanah seluas kurang lebih 28 are di Jalan Echo Beach, Banjar Canggu, Desa Canggu, Kuta Utara, tahun 1996.
Di atas tanah itu kemudian Tamara membangun Vila T7.
Sekitar tahun 2015, Adrian masuk ke kehidupan Tamara.
Saat melihat mereka berdua, Sobrat pun terbakar api cemburu.
Ia mempertanyakannya pada Tamara.
Tapi bukan jawaban yang didapatkan Sobrat, melainkan dorongan fisik dan umpatan yang dilontarkan Adrian.