Album solo Hilangnya Seorang Gadis, cukup dikenal khalayak pop waktu itu. Deddy baru membuat album pop lagi pada tahun 1978, kali ini berduet dengan Lilian.
“Album-album pop yang saya buat pada tahun 70-an sebenarnya hanya sebagai selingan. Semacam relaksasi di tengah kegiatan saya manggung dengan Rhapsodia, God Bless dan Giant Step. Saya benar-benar cari duit di musik pop sejak ketemu Nike pada tahun 1989, dan tahun 90 merekam Seberkas Sinar itu,“ pembelaan Deddy.
Penemuan Jalur Pop
Bagaimana awal mula Deddy menerjuni musik pop? 'Sulit sekali, karena dunia pop ini sangat njomplang dibanding kebiasaan saya manggung dengan atribut rock.
"Waktu itu dengan sadar saya masuki dunia penciptaan lagu-lagu cengeng. Waktu itu banyak pula kritik datang ke saya, saya melacurkan diri. Tapi bagaimana pun juga, saya perlu hidup. Orang nggak bisa tahu apa saja kebutuhan saya,“ ujar Deddy dengan ekspresi datar.
“Tapi, biarlah saya main musik yang begini dulu, setelah posisi saya kuat, baru saya akan kembali ke idealis saya. Seperti sekarang ini, saya sedang menyiapkan produksi sendiri, merekam album Superkid. Ini band kebanggaan saya, yang dibangun Denny Sabri dengan formasi trio: Deddy Stanzah, Jelly Tobing dan saya. Rekaman ini mau laku atau nggak, saya nggak peduli. Yang penting, di sinilah Superkid berekspresi, dan rekaman ini benar-benar idealisme saya sendiri, dibantu kawan-kawan dari Superkid, “ tambah Deddy.
Superkid tewas pada tahun 1978, menghasilkan lagu hit 'Gadis Bergelang Emas'. Vakumnya Superkid banyak diduga karena miss-management. Entah versi kang Denny Sabri sebagai manajernya. Sebelum itu, Deddy Dores membangun grup Rhapsodia (1969-1972), yang sempat berganti nama dengan Freedom of Rhapsodia. Di tengah inilah, Deddy membuat solo album pop Hilangnya Seorang Gadis (1971). Pada tahun 1974, Deddy Dores masuk formasi God Bless, dengan formasi Ludwin LeMans (gitar), Achmad Albar (vokal).